Sudah tidak jamannya lagi berpikir bahwa traveling hanya akan menghabiskan uang. Ya memang, kita membutuhkan uang untuk traveling. Tapi, apa yang akan kita dapatkan dari traveling adalah sesuatu yang amat sangat berharga

Terutama untuk kita yang berusia diantara 20-an, semakin banyak kita melakukan traveling semakin kecil pula peluang kita untuk merasakan penyesalan saat usia kita sudah menginjak angka 35. Karna, menurut survey dari sebuah agensi travel di Inggris yang dirilis tahun 2014 menyatakan bahwa mereka yang telah berusia 35 keatas menyatakan menyesal karna telah banyak melewatkan kesempatan untuk melakukan traveling saat muda. Kamu tidak mau mengalami hal yang sama, kan?

Pada dasarnya, ada beberapa jenis orang yang melakukan traveling. Salah satunya adalah backpacker. Backpacker adalah jenis traveler paling irit namun paling tangguh. Para backpacker biasanya adalah mereka yang memiliki jiwa tualang tinggi. Mereka adalah orang yang sangat jarang berada di rumah dan lebih sering berada di tempat-tempat asing yang tidak semua orang tahu. Tujuannya? Tentu saja mencari pengalaman demi memenuhi panggilan jiwa tualang mereka

Seorang backpacker memang selalu kelihatan keren. Tas ransel, sendal/sepatu gunung, celana lapangan, kaos oblong atau kemeja lapangan. Semua atribut tersebut membuat seorang backpacker selalu kelihatan keren. Dan seorang backpacker tidak hanya terlihat keren dari segi penampilan, tapi juga pada pola pikir dan jiwa mereka. Mau tau kerennya seorang backpacker? Check this out

 

1. Meraka adalah orang-orang yang mudah beradaptasi

WP_20141115_009

Backpacker sangat berbeda dengan turis. Tidak semua backpacker memiliki budget yang melimpah seperti turis. Sehingga mau tak mau seorang backpacker harus mengatur budget untuk bertahan hidup. Seorang backpacker juga harus siap untuk tidur dimana saja: di tenda, di warung kopi, di emperan toko atau tempat-tempat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya

Salah satu backpacker Indonesia yang sudah punya segudang pengalaman backpacking adalah Agustinus Wibowo. Seorang backpacker yang pernah backpacking ke sejumlah negara di Timur Tengah. Agustinus banyak menceritakan pengalamannya selama backpacking ke Timur Tengah ke dalam buku. Ada tiga buah buku yang telah diterbitkan oleh Agustinus antara lain Garis Batas, Selimut Debu dan Titik Nol. Dalam sebuah judul buku ia menuliskan pengalamannya ketika harus tidur di warung teh dan berkumpul dengan orang-orang lokal. Skill beradaptasi seorang backpacker akan membuatnya tetap bertahan

 

2. Mereka tahu mana barang yang penting dan mana yang kurang penting

Minimnya ruang yang dimiliki oleh sebuah ransel membuat para backpacker harus pandai-pandai memilih barang mana yang butuh dibawa, barang mana saja yang harus ditinggal. Dalam hal ini ini backpacker harus bisa membedakan mana barang yang paling penting untuk dibawa

Bagi seorang backpacker yang sudah sering melakukan backpacking hal ini bukanlah hal yang terlalu sulit. Kebiasaan memilih barang sesuai dengan kebutuhan ini sedikit banyak juga turut mempengaruhi kehidupan seorang backpacker secara keseluruhan. Mereka biasanya akan membeli sesuatu jika memang benar-benar diperlukan

 

3. Mereka tahu bagaimana merencanakan sebuah perjalanan

Merencanakan sebuah perjalanan tidak sebatas menentukan tempat tujuan saja. Tapi, juga harus memperhatikan aspek-aspek lain yang ada kaitannya dengan perjalanan. Misalnya ketika akan melakukan trekking ke gunung. Seorang backpacker harus mempelajari medan dengan bertanya kepada mereka yang sudah pernah melakukan trekking ke tempat yang sama atau mencari referensi terpercaya di internet

Termasuk urusan logistik dan persiapan fisik. Semua adalah satu paket dalam sebuah rencana perjalanan. Be a smart backpacker

 

4. Mereka adalah orang-orang yang sehat

Melakukan backpacking artinya kita akan berjalan kaki lebih jauh dari biasanya. Artinya, kita harus menyiapkan fisik. Tidak cuma kaki yang kuat, kita juga butuh tulang punggung yang kuat untuk menahan beban selama perjalanan

Seorang backpacker sejati akan rajin melakukan olahraga demi menjaga kesehatan dan kekuatan fisik. Mereka biasanya juga melakukan medical check up secara rutin untuk mengetahui kondisi terkini tentang kesehatan mereka

 

5. Mereka bisa melakukan tindakan P3k dengan baik

Apakah kamu melakukan backpacking seorang diri atau bersama dengan teman-teman, semua hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi. Contohnya ketika melukan trekking ke gunung. Mungkin saja kita akan menemui seseorang yang mengalami hypothermia

Atau ketika tiba-tiba ada seseorang yang mengalami lecet dan kram selama perjalanan. Seorang backpacker biasanya sangat pandai untuk melakukan tindakan pertama terhadap kejadian-kejadian seperti ini

 

6. Mereka tahu tentang kebudayaan sebuah daerah

suku papua

Seperti yang sudah disinggung diatas, seorang backpacker adalah mereka yang sangat jarang berada di rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat-tempat baru. Tidak cuma di dalam negeri saja bahkan di luar negeri

Keseringan berada di luar rumah dan mengunjungi tempat-tempat tertentu membuat backpacker lama kelaman jadi paham tentang kebudayaan sebuah daerah. Pernah baca cerita Chaim Fetter?, seorang traveler asal Eropa yang mencari jati diri dengan traveling ke Lombok. Lama hidup di Lombok membuat ia paham tentang kebudayaan disana. Tidak hanya itu, Chaim juga mulai paham tentang salah satu permasalahan di Lombok yakni terkait pendidikan. Ia akhirnya mendirikan sebuah yayasan peduli anak di Lombok. Saat ini Chaim Fetter juga sedang mengembangkan sebuah start up e-commerce di Jualo.com

 

7. Mereka adalah orang yang sangat peduli dengan lingkungan

Yeah, bagi seorang backpacker keindahan alam adalah segalanya. Mereka sangat sensitif dengan segala tindakan yang bisa merusak alam dan lingkungan sekitar. Bahkan ketika melihat sebuah coretan kecil di pintu toilet pun mereka akan sangat jengkel dan mengutuk si pelaku

Backpacker adalah orang yang sangat peduli dengan keasrian lingkungan dan selalu berusaha untuk turut menjaga keasrian tersebut

 

8. Mereka adalah orang-orang yang terbuka

Setelah berkeliling mengunjungi tempat-tempat asing di berbagai daerah atau bahkan belahan dunia, backpacker akan menemukan berbagai macam watak dan perilaku masyarakat di tempat-tempat yang mereka kunjungi. Hal ini akan membuat pikiran dan jiwa mereka menjadi lebih terbuka

 

9. Mereka adalah pengagum semesta

WP_20140623 11

Memang terdengar biasa saja. Namun maknanya cukup luas. Ketika melihat sebuah pemandangan yang indah seperti laut, gunung, sunset ataupun sunrise seorang backpacker akan langsung sadar betapa alam semesta ini sungguh indah

Tidak sekedar mengagumi apa yang mereka lihat, mereka juga akan menghargai perjalanan yang mereka lakukan untuk bisa menikmati keindahan tersebut. Pada akhirnya, seorang traveler akan cenderung menghargai setiap usaha-usaha yang dilakukan oleh seseorang, sekecil apapun itu

 

10. Mereka bisa membaca peta dengan baik

Jangan salah loh ya. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membaca peta. Walau kelihatannya sepele, membaca peta bisa menentukan nasip kita ketika sedang tersesat. Salah membaca arah bisa membuat kita semakin tersesat

Seorang backpacker biasanya cenderung memiliki kemampuan membaca peta dengan baik. Dalam perjalanan menuju sebuah tempat asing, peta adalah salah satu alat yang cukup penting. Dan kemampuan untuk membacanya bahkan jauh lebih penting