Dengan pemandangan alam yang indah, gunung adalah tempat favorite para pecinta alam untuk bermain dan bertualang. Mendaki gunung saat ini telah menjadi aktivitas yang digemari oleh banyak anak muda

Puluhan atau ratusan orang mendaki gunung setiap harinya. Untuk gunung-gunung yang sangat mainstream, pengunjungnya mungkin bisa mendekati ribuan sehingga memaksa pengelola untuk membatasi kuota pendakian

Ada kalanya gunung juga butuh istirahat. Ia tak bisa terus-menerus dijadikan objek pendakian karna gunung juga butuh waktu untuk “sendiri” dan mengembalikan ekosistem alam yang (mungkin) rusak akibat aktivitas pendakian. Penutupan sebuah gunung sama sekali tidak bermaksud menghalangi para pendaki untuk mendaki. Percayalah, keputusan menutup jalur pendakian adalah keputusan yang dilematis karna gunung juga memiliki nilai ekonomis bagi warga lokal

Tanpa ada aktivitas pendakian, porter serta warung yang ada di sekitar jalur pendakian tak akan mendapat pemasukan. Pihak taman nasional juga tidak akan mendapat retribusi. Jadi, sebenarnya bukan hanya pendaki saja yang rugi jika jalur pendakian sebuah gunung ditutup

Tapi, sekali lagi. Pentutupan jalur pendakian dilakukan demi mengembalikan ekosistem alami sebuah gunung

Berikut ini adalah 3 alasan utama kenapa jalur pendakian sebuah gunung harus ditutup

 

Untuk mengembalikan ekosistam alami di gunung

Sebagaimana kita tahu, lokasi sebuah gunung umunya berada dalam lingkungan taman nasional. Selain untuk wisata, taman nasional juga merupakan kawasan konservasi yang dilindungi negara. Tujuan konservasi adalah untuk menjaga kelestarian alam yang ada. Dalam hal ini termasuk flora dan fauna yang ada di taman nasional tersebut

Jika sebuah gunung didaki terus-menerus tanpa jeda, tentu hal ini bisa berpengaruh pada kerusakan ekosistem di gunung tersebut sehingga tujuan konservasi menjadi gagal. Salah satu tujuan ditutupnya jalur pendakian adalah untuk mengembalikan kondisi ekosistem dalam lingkungan gunung atau taman nasional. Untuk tujuan ini, penutupan biasanya dilakukan selama beberapa bulan sampai kondisi ekosistem dianggap telah kembali seperti semula

 

Karna ada insiden

Meski tidak diinginkan namun kecelakaan dalam sebuah pendakian bisa menimpa siapa saja. Jika ada sebuah kecelakaan yang terjadi di jalur pendakian, biasanya jalur pendakian akan ditutup sementara waktu untuk melancarkan proses evakuasi

Insiden lain yang mungkin terjadi di gunung adalah kebakaran hutan seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini akibat musim kemarau yang panjang.

Jika penutupan dilakukan untuk tujuan ini, waktunya biasanya tidak akan lama. Jika kasus dianggap telah selesai maka jalur pendakian akan dibuka kembali. Hati-hati saat mendaki gunung, ya

 

Adanya kenaikan aktivitas

Khusus untuk gunung berapi, adanya aktivitas vulkanik bisa menjadi penyebab utama pendakian harus ditutup. Alasannya jelas, kenaikan aktivitas vulkanik bisa membahayakan keselamatan para pendaki karna erupsi bisa terjadi sewaktu-waktu. Ada 4 tingkat keamanan sebuah gunung berapi yakni Awas, Siaga, Waspada serta Normal. Pendakian hanya akan dibuka jika aktivitas vulkanik sebuah gunung dianggap nornal dan tidak membahayakan

Adalah tindakan konyol jika kita tahu sebuah gunung mengalami kenaikan aktivitas namun tetap memaksa untuk mendaki

 

Featured image