Pantai Pasir Putih Malikan atau lebih populer dengan nama Pantai Papuma adalah sebuah pantai cantik yang berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pantai ini merupakan satu dari sekian banyak pantai yang berada di jajaran Pantai Selatan Pulau Jawa.

Di Jember, Pantai Papuma merupakan pantai yang cukup terkenal. Pantai ini memiliki pemandangan yang indah, berpasir putih, dan dikelilingi oleh banyak pulau-pulau karang cadas. Ombaknya juga cukup tinggi sebagaimana Pantai Selatan pada umumnya.

Pantai Papuma adalah pantai yang indah, pantai ini merupakan salah satu tempat wisata yang hampir tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Baik dari Jember maupun daerah-daerah lain di sekitarnya.

Di balik segala keindahan yang dimiliki, Pantai Papuma menyimpan beberapa mitos yang kedengarannya agak ngeri namun justru membuat penasaran. Berikut ini adalah 4 mitos yang dimiliki oleh Pantai Papuma.

 

1. Pulau anonim yang dihuni oleh ular berbisa

Tak jauh berbeda dengan beberapa pantai lain di jajaran Pantai Selatan, di sekitar Pantai Papuma kita juga akan menemukan banyak pulau-pulau karang. Oleh penduduk setempat, pulau-pulau karang yang di sana sudah diberi nama masing-masing antara lain Dhampar Kencana, Genteng/Kura-Kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kajang.

Namun, ada sebuah pulau karang yang sampai sekarang masih anonim dan sangat dihindari oleh masyarakat setempat. Menurut mitos, pulau tersebut dihuni oleh sekawanan ular berbisa sehingga tak ada yang berani datang ke sana.

2. Mitos di batu Malikan

Nama panjang Pantai Papuma sejatinya adalah Pantai Pasir Putih Malikan. Malikan sendiri merupakan rangkaian batu datar yang membentang di sepanjang pantai. Batu ini juga menyimpan mitos. Konon, batu ini merupakan tempat Marsudo dan Joko Samudera memancing. Di batu itulah mereka mendapat ikan ajaib bernama Raja Mina. Namun ikan tersebut pada akhirnya dilepaskan.

Cerita tak berhenti sampai di situ. Di batu yang sama, Marsudo dan Joko Samudera tersangkut seeokor ular raksasa yang kemudian dibelah menjadi beberapa bagian menggunakan cemeti pemberian Raja Mina. Bagian-bagian ular tersebut konon berubah menjadi batu karang yang juga dapat ditemukan di pantai ini serta pantai Watu Ulo, yang lokasinya bersebelahan dengan Pantai Papuma.

 

3. Goa tempat bersemayam Dewi Sri Wulan

Di sekitar Pantai Papuma terdapat sebuah batu karang dengan sebuah cerukan yang mirip sebuah gua. Namun, ceruk ini hanya bisa dilihat pada waktu-waktu tertentu ketika air laut sedang surut. Oleh penduduk setempat, ceruk tersebut dinamakan Gua Lawa.

Menurut mitos, ceruk ini merupakan tempat bersemayam Dewi Sri Wulan. Ia adalah salah satu putri dari penguasa Pantia Selatan yang sering disebut dengan Ratu Kidul

 

4. Larung Sesajen

Last but not least. Mitos lain yang tidak kalah menarik dari Pantai Papuma adalah terkait upacara Larung Sejajen. Upacara semacam ini sebenarnya lazim dilakukan di sebuah pantai yang dijadikan tempat mengais rejeki oleh para nelayan. Larung Sesajen sendiri merupakan upacara adat sebagai bentuk syukur ataas nikmat yang diberikan Tuhan. Agenda utama upacara ini adalah menghanyutkan sesajen yang telah diberi do’a. Sesajen tersebut dimaksudkan sebagai sebuah persembahan agar rejeki senantiasa mengalir sepanjang tahun untuk para nelayan.

 

Featured image