Sedari SD kita sudah diberi tahu oleh guru bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang majemuk yang bersemboyan pada Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan suku dan agama adalah hal yang sangat wajar di Indonesia dan hal itu tak membuat kita terpecah

Menurut sensus BPS tahun 2010, ada 1.340 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Salah satunya adalah Suku Batak. Suku Batak adalah suku yag unik. Mereka mudah sekali dikenali melalui logat bicara yang khas yang bagi sebagian orang terdengar lucu. Kalau kalian suka nonton stand up comedy dan pernah menyaksikan aksi panggung Boris Bokir, kira-kira seperti itulah logat bicara orang Batak. Lucu, menghibur. Namun tetap punya makna yang tinggi

Sebagian besar suku Batak hidup di Pulau Sumatra bagian utara meski sebagian kecil juga ada yang menetap di Pulau Jawa. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang Suku Batak yang mungkin belum kamu ketahui

Sebagian besar hidup di Sumatra Utara

Jika kamu ingin bertemu dengan banyak orang Batak, pergilah ke Sumatra Utara. Propinsi ini menjadi pusat kehidupan Suku Batak. Berdasarkan situs WikiPedia yang berdasar pada sensus tahun 2000, ada 6.076.440 Suku Batak yang tinggal di Indonesia dan 4.827.000 nya atau sekitar 80% tinggal di propinsi Sumatra Utara. Propinsi lain di Pulau Sumatra yang menjadi tempat tinggal Suku Batak adalah Sumatra Barat namun jumlahnya sangat kecil. Hanya sekitar 3 %

So, kalau kamu pergi ke beberapa daerah di Sumatra Utara seperti Medan, Sibolga atau Danau Toba, bersiaplah untuk disambut orang-orang yang berbicara dengan Bahasa Batak dengan logatnya yang sangat khas

Pentingnya sebuah marga

Marga adalah hal yang sangat penting bagi orang Batak. Setiap kali berkenalan dengan orang baru sesama Batak mereka biasanya akan menanyakan marga. Marga ini sangat penting bagi orang Batak karna dalam budaya mereka haram hukumnya untuk menikah dengan satu marga atau silsilah. Orang Batak wajib mengetahui silsilahnya. Orang Batak yang tidak tahu silsilahnya bahkan dianggap sebagai orang Batak kesasar

Di Batak ada sebuah istilah yang disebut Martarombo. Yakni semacam obrolan yang tujuannya mencari-cari asal muasal marga

Suku Batak juga terbagi atas beberapa sub suku

Sepertinya halnya Suku Jawa yang terdiri atas beberapa sub suku. Suku Batak juga terbagi atas beberapa sub suku yang umumnya dinamakan berdasarkan daerah asal seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing

Ulos adalah “batiknya” orang Batak

Masyarakat yang hidup di Pulau Jawa sangat identik dengan batik yang umumnya dikenakan untuk acara-acara formal. Masyarakat Batak punya kain “batik” mereka sendiri yang dikenal dengan Ulos. Ulos merupakan kain tradisional yang secara turun temurun dikembangkan oleh orang Batak. Sama seperti Batik yang terdiri atas banyak macam. Kain Ulos juga terdiri atas beberapa jenis yang biasanya dibedakan sesuai fungsi. Orang Batak akan mengenakan Kain Ulos yang berbeda untuk acara yang berbeda. Misalnya saat menghadiri pernikahan atau kematian. Mereka akan mengenakan kain ulos yang tidak tidak sama

Dalam beberapa kasus Kain Ulos juga membedakan status sosial seseorang. Tak jauh beda dengan kain batik

Tentang Tuhor

Dalam hubungannya dengan pernikahan, orang Batak mengenal istilah Tuhor. Yakni semacam uang yang digunakan untuk mas kawin. Uang ini nantinya akan digunakan oleh pihak laki-laki untuk mempersunting perempuan. Uang Tuhor biasanya akan digunakan untuk membeli kebaya perempuan, biaya pernikahan serta beberapa kebutuhan lain sesuai kesepatan keluarga

Nilai Tuhor ini sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan si perempuan. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin tinggi pula nilai Tuhor yang harus dikeluarkan oleh pihak laki-laki

Punya caranya sendiri untuk merayakan tahun baru

Masyarakat Batak ternyata punya cara tersendiri untuk menyambut tahun baru. Pada malam menjelang pergantian tahun mereka biasanya akan berkumpul dengan keluarga besar sambil ngobrol tentang refleksi tahun yang sudah lewat serta resolusi tahun yang akan datang. Dalam momen ini mereka biasanya juga akan saling meminta maaf. Kegiatan ini dikenal dengan istilah Mandok Hata

Menjadikan cicak sebagi simbol hidup

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa orang Batak menjadikan cicak sebagai simbol hidup mereka. Orang Batak menganggap cicak sebagi binatang yang patut dijadikan contoh karna binatang melata ini bisa bertahan hidup di mana saja. Cicak bisa hidup di rumah dengan berbagai ukuran dan model. Demikian halnya dengan orang Batak. Mereka diharapan bisa hidup di mana saja dan tak tergantung pada tempat

 

Featured image