Sudah beberapa tahun kuliah dan tinggal di Jogja tapi baru sekali ke Candi Barong. Itulah saya. Maklum, mahasiswa rajin mainnya di perpus *benerin krah*

Kunjungan saya ke Candi Barong pun (19/5/2016) sebenarnya terjadi tanpa kesengajaan. Saya diajak oleh seorang teman yang penasaran sama candi tersebut, yang ternyata memang bagus. Candi ini berada di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman

Saya ke Candi Barong lewat jalan yang searah dengan Candi Ijo. Kebetulan dalam perjalanan ke Candi Ijo dan Tebing Breksi beberapa waktu lalu saya melihat papan penunjuk ke Candi Barong. Awalnya jalanan terlihat normal dengan aspal yang walau tidak hotmix namun cukup layak untuk dilewati kendaraan

Sampai ketika kami sudah memasuki beberapa ratus meter, baru kami tahu bahwa kami melewati jalan yang salah. Jalan yang kami lewati memang akan membawa kami sampai ke Candi Barong. Namun kondisinya benar-benar naudzubilah. Kondisi jalannya lebih cocok untuk balapan off road. Saya nggak bisa membayangkan seandainya ada yang ke Candi Barong naik mobil lewat jalan ini. Bisa-bisa mobil mogok di tengah jelan karna nyangkut ke bebatuan

Setelah melewati tiga tingkatan, kita akan sampai di pelataran Candi Barong

Setelah melewati tiga tingkatan, kita akan sampai di pelataran Candi Barong

Saya baru tahu “jalan asli“ ke Candi Barong ketika pulang. Karna malas jika harus lewat jalan yang sama ketika pulang, saya bertanya pada petugas parkir apakah ada jalan lain yang bisa kami lewati. Dari sang petugas, akhirnya saya tahu bahwa tadi saya lewat jalan alternatif. Jalan utama menuju ke candi ini ternyata satu arah dengan Abhayagiri yang penunjuk arahnya dapat kita temui di sekitar Candi Prambanan. So, kalau kalian ingin ke Candi Barong, ambil saja jalan yang menuju ke Abhayagiri. Jalannya jauh lebih bagus dari yang saya lewati. Jarak Candi Barong dari Abhayagiri kira-kira 500 meter

Untungnya penderitaan saya tidak sia-sia. Candi Barong ini ternyata cukup bagus. Kompleks candinya cukup luas dengan pemandangan yang indah di sekelilingnya. Bangunan candi sendiri berada di sebuah pelataran bertingkat. Terdapat dua buah candi yang bentuknya sangat mirip dan berdiri saling berdampingan. Menurut catatan sejarah, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada periode Mataram dan merupakan candi bercorak Hindu

Salah satu sudut di Candi Barong

Salah satu sudut di Candi Barong

Berjalan menuju sudut barat daya candi kita akan menemukan pemandangan yang terlihat lebih cantik. Sebuah lembah yang berupa persawahan terlihat sangat indah dari atas sini. Dan, diantara persawahan tersebut terlihat Candi Banyunibo yang ternyata sangat dekat dengan Candi Barong. Saya beruntung sekali karna langit sedang tidak mendung. Membuat pemandangan dan suasana di sekitar Candi Barong terasa semakin asik

Tidak banyak orang yang berkunjung ke Candi Barong. Saya hanya menemui dua orang lelaki yang sedang ngobrol di depan pelataran serta sepasang kekasih yang sedang asik berduaan di dekat gapura masuk menuju candi. Selebihnya, hanya ada penduduk setempat yang kebetulan sedang mengambil sisa-sisa rumput yang baru saja dipotong menggunakan mesin pemotong rumput

Seandainya lokasi Candi Barong tidak se-mblusuk itu, mungkin akan lebih banyak orang yang datang ke sana. Selain memiliki area yang luas, pemandangan yang ada di sekitarnya turut menambah daya tarik candi ini