Menurut beberapa pendaki, pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu adalah yang paling mudah jika dibandingkan beberapa jalur lain seperti Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Tapi, semudah-mudahnya pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, tetap saja melelahkan

Hampir semua bagian track pendakian di Cemoro Sewu berupa jalan berbatu. Inilah yang menjadi tantangan paling berat karna kita mau tak mau harus berjalan selangkah demi selangkah. Bahkan saat turun. Mau sedikit berlari juga cukup beresiko karna kalau terpeleset, susah untuk dibayangkan bagimana jadinya

Jalur Cemoro Sewu sendiri bisa dikatakan sebagai jalur pendakian favorite di Gunung Lawu. Base camp Cemoro Sewu merupakan kawasan wisata yang mana setiap sore biasanya akan banyak orang yang nongkrong di pinggir jalan untuk ngadem sambil menikmati berbagai jananan seperti pentol bakso atau jagung bakar. Kios-kios yang menjual berbagai souvenir juga banyak terdapat di kawasan ini

Jika kamu ingin mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu untuk pertama kali, berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu tahu

 

1. KTP mu akan ditahan

Sejak peristiwa kebakaran yang terjadi pada musim kemarau panjang tahun 2015 lalu, aturan pendakian di Gunung Lawu semakin diperketat. Pasca kebakaran tersebut jalur Cemoro Sewu sempat beberapa kali ditutup untuk memulihkan ekosistem yang ada. Setelah dibuka, beberapa aturan baru mulai diterapkan. Salah satunya adalah dengan menahan KTP para pendaki. Entah apakah penahanan KTP ini ada hubungannya dengan kebakaran atau tidak, yang jelas tujuannya pasti baik

Jika kamu mendaki bersama beberapa teman, kamu cukup mengumpulkan satu KTP saja. Dalam satu kelompok, kita diperbolehkan hanya mengumpulkan satu KTP

2. Persiapan fisik hukumnya wajib

Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Walau beberapa pendaki mengatakan bahwa jalur Cemoro Sewu relatif mudah dibandingkan beberapa jalur lain, tapi mudahnya jalur pendakian Gunung Lawu tetaplah susah. Ada 5 buah pos yang akan kita lewati sebelum sampai ke puncak dengan waktu tempuh masing-masing pos sekitar 1,5 jam. Di awal-awal kita akan dihadapkan pada track berbatu yang tertata rapi. Kelihatannya pendakian akan berjalan mudah saat kita melewati track awal ini. Namun, setelah kita melewati pos 1, track batu yang tadinya tertata rapi berubah menjadi bongkahan batu-batu besar. Track seperti inilah yang akan kita lewati sepanjang perjalanan dari pos 1 sampai pos 5

Perjalanan sepanjang pos 1 sampai 5 akan semakin berat karna kemiringan medan pendakian yang lebih dari 50 derajat dan konstan. Kita tidak akan menemui track datar sama sekali. Disinilah kekuatan fisik dan mental kita akan diuji. Melihat medan yang demikian, maka mempersiapkan fisik adalah hal yang wajib sebelum kamu memutuskan untuk melakukan pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

 

3. Bawa logistik secukupnya

Warung Sederhana di Gunung Lawu

Salah satu hal yang paling disukai para pendaki jika melakukan pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu mungkin adalah banyaknya warung di beberapa pos pendakian. Bahkan, ada penjual makanan yang rela capek-capek mendaki sambil menggendong bakul berisi nasi dan gorengan, demi mengais rejeki. Kecuali di pos 3 dan 4, semua pos pendakian di Gunung Lawu via Cemoro Sewu ada bangunan permanen untuk warung, namun tidak semua warung tersebut buka setiap saat. Warung-warung tersebut biasanya akan buka pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu karna pada hari-hari tersebut jumlah pendaki biasanya akan lebih banyak

Nah, dengan banyaknya warung yang ada di sepanjang jalur pendakian, kita tak perlu membawa logisik yang terlalu banyak saat mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu. Cukup membawa logisik seperlunya saja. Kalau lapar kamu bisa mampir ke warung-warung yang ada di setiap pos. Hitung-hitung turut mendukung perputaran ekonomi penduduk lokal 🙂

 

4. Perihal mendirikan tenda

Kecuali di pos 4, semua pos di jalur Cemoro Sewu terdapat bangunan semacam pendopo yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat. Banyak pendaki yang pada akhirnya menjadikan pendopo-pendopo tersebut sebagai tempat bermalam, beberapa dari mereka bahkan mendirikan tendan di pendopo tersebut. Kegiatan mendirikan tenda di pendopo ini sebenarnya kurang etis karna bisa mengurangi space dan kesannya pendopo tersebut hanya milik kelompok tertentu

Ada aturan baru tidak tertulis yang diterapkan pada masing-masing pendopo di tiap-tiap pos. Para pendaki kini dilarang untuk mendirikan tenda di pendopo

 

5. Sumber air

Salah satu hal menyenangkan lain dari jalur Cemoro Sewu adalah adanya dua sumber yang bisa kita manfaatkan untuk berbagai keperluan. Warung-warung yang ada di pos pendakian juga memanfaatkan kedua sumber air ini. Dua sumber air tersebut adalah sebuah sendang di pos banyangan 3 (sebelum pos 1) serta di atas pos 5 (sebelum puncak)

 

6. Keindahan Gunung Lawu baru akan kita dapatkan setelah sampai pos 4

Padang sabana Gunung Lawu

Perjalanan paling berat dalam pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu adalah dari pos 1 sampai pos 4. Medan yang kita lewati hanyalah berupa bebatuan yang terus menanjak dan menanjak. Pemandangan yang akan kita dapatkan juga biasa-biasa saja. Alih-alih padang rumput, kita hanya akan disuguhi pemandangan batu-batu cadas

Pemandangan indah baru akan kita dapatkan setelah sampai di pos 4. Rangkainan bukit yang berada di sebelah selatan Gunung Lawu tampak begitu cantik dari pos 4. Sementara di sebalah timur, beberapa gunung yang berada di propinsi Jawa Timur mulai menunjukkan “batang hidung” nya. Setelah sampai pos 5, pemandangan akan terlihat lebih indah lagi. Padang rumput hijau nan cantik akan mulai menyambut perjalanan. Juga pohon-pohon bunga edelweis. Setelah melewati pos 5, Gunung Lawu baru mau menunjukkan keindahannya. Perjalananpun akan menjadi lebih ringan. Untuk mencapai puncak Hargo Dumilah, kita harus melewati sebuah bukit yang cukup tinggi

Dari Hargo Dumilah, kita bisa menyaksikan keindahan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Indescribable

 

BONUS