Cerita tentang Telaga Serangan berawal dari sepasang suami istri yang usianya sudah cukup tua. Sebut saja Kakek dan Nenek. Pada jaman dahulu kala, mereka berdua hidup di kawasan yang kini kita kenal dengan Telaga Sarangan ini.

Selayaknya orang desa, Kakek dan Nenek hidup dengan bercocok tanam di sekitar hutan. Kawasan di sekitar Telaga Sarangan sendiri memang cukup subur sebagaimana daerah pegunungan pada umumnya. Suatu hari, Si Kakek berniat untuk menebang kayu di hutan. Setelah memilih salah satu kayu untuk ditebang, Si Kakek melihat sebutir telur di dekat kayu tersebut. Entah apa yang ada di pikiran Kakek waktu itu sehingga itu mengurungkan niatnya untuk menebang kayu tersebut dan memilih untuk pulang begitu saja.

Meski tak jadi menebang pohon, Si Kakek tidak pulang dengan tangan hampa karna ia membawa sebutir telur yang tadi ia lihat tergeletak di dekat pohon yang tak jadi ia tebang. Sampai di rumah, Si Nenek menggoreng telur hasil temuan kakek. Mereka pun dengan romantisnya menyantap telur goreng itu berdua saja.

Setelah perut terisi, Si Kakek kembali lagi ke hutan untuk melanjutkan niat yang tertunda, menebang pohon. Tak dinyana, setelah sampai di hutan tubuh Si Kakek tiba-tiba terasa panas hingga membuatnya berguling-guling. Singkat cerita, Si Kakek berubah menjadi seekor naga. Hal yang sama juga terjadi pada Si Nenek. Ketika ia memutuskan untuk menyusul Kakek di hutan ia juga mendapati tubuhnya terasa panas hingga membuatnya terguling-guling. Si Nenek juga berubah jadi naga.

Karna sama-sama berguling-guling, keduanya sempat bergesekan satu sama lain. Konon, gesekan tersebut menghasilkan cekungan cukup besar hingga memunculkan sumber air. Nah, cekungan itulah yang kini kita kenal sebagai Telaga Sarangan.

Boleh percaya boleh tidak. Tapi, cerita legenda seperti ini sudah sangt lazim di tempat-tempat wisata Indonesia. Saya pribadi menghargainya sebagai salah satu kearifan lokal.

Beberapa hari lalu, di sebuah Minggu yang cerah, saya berkunjung ke telaga yang berada di lereng Gunung Lawu ini. Mengunjungi tempat seperti Telaga Sarangan akan selalu menyenangkan meski saya tahu bahwa tempat itu ramainya tak ketulungan. Apalagi saya datang pada hari Minggu!.

Terkadang, mengunjung tempat wisata mainstream dengan keramaian manusia seperti Telaga Sarangan itu memang perlu. Selalu menyenangkan untuk melihat berbagai rupa manusia dengan hiruk pikuknya. Kalau kamu belum pernah ke Telaga Sarangan, berikut ini saya kasih tahu beberapa kegiatan menarik yang bisa kamu lakukan di sana.

 

1. Jadi pedestrian alias jalan kaki

DSC_1865

Salah satu cara paling asik untuk menikmati suasana alam pegunungan di tempat seperti Telaga Sarangan adalah dengan berjalan kaki. Memang, cukup jarang ada pengunjung telaga yang benar-benar mau untuk jalan kaki dari satu titik tertentu lalu kembali ke titik yang sama. Kebanyakan lebih memilih untuk naik kuda atau mengendarai sepeda motor. Tapi percayalah, rasanya lebih seru untuk menikmati keindahan Telaga Sarangan dari berbagai sudut yang berbeda. Selain itu, kita bisa menikmati pemandangan manusia dengan segala bentuk aktivitasnya dengan lebih dekat. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk menyusuri seluruh Telaga Sarangan dari titik tertentu lalu kembali ke titik yang sama.

 

2. Naik kuda juga boleh sih

DSC_1901

Jika fisikmu terlalu payah namun tetap ingin melihat Telaga Sarangan dari berbagai sudut, cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyewa jasa kuda. Di Telaga Sarangan, jasa persewaan kuda adalah hal yang sangat umum. Tarifnya (saat saya berkunjung) adalah Rp 15.000 sekali jalan.

Belum pernah naik kuda? Jangan panik. Bapak-bapak atau mas-mas joki akan senantiasa mendampingi.

 

3. Pacu adrelain dengan naik speedboat

DSC_1872

Telaga Sarangan ini sejatinya mungkin adalah telaga yang tenang. Namun, keberadaan speedboat yang lalu lalang membuat airnya bergelombang tiada henti. Sepertinya seru juga untuk menikmati suasana indah telaga dengan kebut-kebutan di atas speedboat. Tempat persewaan speedboat sendiri berpusat di sisi sebelah timur telaga, dekat pasar sayur.

Speedboat-speedboat yang ada di Telaga Sarangan pun sudah dihias sedemikian rupa dengan tulisan-tulisan unik yang kebanyakan adalah tokoh superhero serta merk otomotif ternama. Sebelum memutuskan untuk naik speedboat, pastikan kamu punya mental yang cukup.

 

4. Ngopi sambil menikmati jagung bakar

DSC_1905

Saat berjalan kaki mengelilingi Telaga Sarangan kita akan menemukan beberapa kursi di tepi telaga. Jumlahnya memang tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa di sisi utara serta selatan telaga. Nah, jika kebetulan sedang kosong, kita bisa memanfaatkan kursi-kursi tersebut untuk duduk santai sambil memesan kopi dari warung terdekat. Sebagai teman minum kopi, kita juga bisa memesan jagung bakar, sate kelinci atau apapun sesuai selera.

Saya jadi membayangkan seandainya bisa duduk di salah satu kursi itu ketika suasana telaga sedang sepi. Dengan suasana pegunungan yang sejuk dan tenang, inspirasi pasti akan saling berdatangan. Namun, sepertinya sulit untuk mendapatkan suasana seperti itu mengingat Telaga Sarangan selalu ramai setiap hari.

 

5. Mampir ke Air Terjun Ngadiloyo

Jika ingin menikmati suasana lain, mungkin bisa jadi ide yang menarik untuk mampir ke Air Terjun Ngadiloyo. Pintu gerbang ke air terjun ini sendiri berada di sisi belah barat daya telaga. Jaraknya sekitar 1,5 km dari telaga yang mana cukup membuat kaki pegal jika harus jalan kaki. Ditambah lagi jalannya yang naik turun khas pegunungan. Tapi, ada tukang ojek yang siap mengantarmu ke sana jika kamu memang penasaran dengan keindahan air terjun. Saya sendiri tidak sempat mampir karna diburu waktu (alasan).

 

6. Foto-foto

DSC_1879

Last but not least. Piknik tanpa foto-foto rasanya seperti sebuah band tanpa vokalis alias kurang lengkap. Dari sisi sebelah selatan telaga kita bisa menikmati pemandangan desa yang berada di atas telaga. Jika tidak sedang tertutup awan kita bahkan juga bisa melihat puncak Gunung Lawu. Ya, puncak Gunung Lawu yang indah itu juga bisa kita nikmati dari Telaga Sarangan.

Ada banyak spot untuk mengabadikan keindahan Telaga Sarangan. Juga objek-objek menarik yang bisa kamu abadikan dengan lensa kamera DSLR, Mirrorless ataupun kamera smartphone. Saran saya sih, jangan terlalu banyak ngambil foto selfie karna itu tak akan membuatmu tambah ganteng/cantik. Selfie boleh asal jangan overdosis.