Minggu lalu saya sebenarnya tak punya rencana ke Jogja. Tapi seorang teman tiba-tiba mengirim pesan via WhatsApp untuk mengajak ke Jogja. Saya antara iya dan tidak karna saat dia nge-WhatsApp saya baru saja tiba di kontrakan.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya terkirim juga balasan “ok cuss” melalui aplikasi WhatsApp di hand phone. Dan kami pun langsung berkendara ke Jogja. Tepatnya kabupaten Sleman.

Katanya, di Cangkringan, Sleman ada satu tempat baru mirip Benteng Takeshi. Dan teman saya ini sepertinya ngebet pengen ke sana. Sejujurnya, saya belum pernah mendengar tempat ini sebelumnya. Apa pula itu Benteng Takeshi?. Saya tahunya cuma Benteng Takeshi yang dulu pernah ditayangkan di salah satu TV swasta saat masih sekolah. Saya baru dengar tempat ini hari itu juga saat dia tiba-tiba nge-WhatsApp ngajak main ke Jogja.

Benteng Takeshi sebenarnya bukanlah nama resmi dari tempat tersebut, melainkan The Lost World Castle. Karna bentuknya memang mirip Benteng Takeshi maka orang-orang lebih sering menyebut tempat itu dengan sebutan demikian. Sekilas, bangunan Benteng Takeshi mirip benteng-benteng kuno pada umumnya yang pada jamannya dipergunakan untuk keperluan perang. Mereka yang tidak jeli pasti juga mengira demikian. Padahal tidak sama sekali.

DSC_1189

The Lost World Castle alias Benteng Takeshi merupakan sebuah bagunan baru. Bahkan saat ini pembangunannya masih belum selesai. Ketika sedang berjalan-jalan mengelilingi kompleksnya saya melihat beberapa pekerja yang sedang melakukan pekerjaan masing-masing. Kompleks bangunan benteng ini cukup luas. Sebuah lubang besar bekas galian tampak di sini sebelah barat. Saya mengira tempat ini dulunya adalah area tambang pasir atau batu, mengingat kawasan lereng Merapi memang cukup banyak dieksploitasi untuk keperluan tambang. Khususnya pasir.

DSC_1203

Bangunan benteng The Lost World Castle ini sebenarnya cukup menarik, sayangnya belum selesai sepenuhnya sehingga saya hanya bisa menebak-nebak akan jadi seperti apa tempat ini nantinya. Kalau boleh dibilang, tempat ini adalah gabungan antara Benteng Takeshi dan Tembok Besar China (walaupun saya belum pernah ke sana, sih). Saat berjalan menuju area bawah yang berada di sebelah barat benteng kita akan melewati bagian benteng yang bentuknya mirip Tembok Besar China.

DSC_1261

Saya berkunjung ke The Lost World Castle pada hari Selasa sehingga suasananya tidak terlalu ramai. Sayangnya cuaca hari itu sedang mendung sehingga saya tak bisa melihat Gunung Merapi. Tempat ini sendiri sepertinya dikonsep sebagai tempat wisata mahal. Saat sudah selesai nanti, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 60.000 untuk satu orang. Karna saat ini masih dalam tahap pengembangan, tiket yang berlaku adalah tiket soft launch dengan potongan Rp 45.000. Artinya kita cuma harus membayar Rp 15.000 saja.

The Lost World Castle menurut saya cukup seru untuk sekedar menghabiskan weekend. Apalagi lokasinya di lereng Merapi yang tentu saja udaranya sejuk. Masalahnya adalah, akses untuk ke sana relatif sulit. Jalan yang harus kita lewati berupa jalanan beraspal yang sudah mengelupas di sana sini. Klasik, memang. Tapi yah, bagaimana lagi. Tanah di kawasan gunung memang sangat labil. Atau memang konstrtuksi jalannya yang kurang bagus. I don’t know.

Sebelum pulang, saya dan teman juga sempat mampir ke Stonehenge yang jarakya kira-kira 500 meter dari Benteng Takeshi. Apalagi ini?

DSC_1330

Stonehenge yang ini tentu saja berbeda dengan Stonehenge yang ada di Inggris. Stonehenge yang ada di Cangkringan, Sleman ini tidak dibuat pada jaman Perunggu seperti yang di Inggris. Saya sempat bertanya kepada salah satu warga lokal yang menjadi pengurus Stonehenge. Katanya, tempat ini baru saja dibuka sekitar Februari tahun ini. Walaupun tidak terlalu luas seperti halnya Benteng Takeshi, Stonehenge cukup menarik untuk sekedar foto-foto narsis dengan latar belakang batu-batuan yang dibentuk sedemikian rupa seperti Stonehenge di Inggris. Seperti yang saya lakukan hari itu :))

Foto-foto lain di The Lost World Castle bisa dilihat di album FLickr di bawah ini.

The Lost World