Pernah mendengar tentang Candi Sukuh? Candi ini merupakan sebuah candi Hindu yang berada di lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kalau ditempuh dari Kota Solo, butuh waktu sekitar 1,5 untuk sampai ke sana.

Candi Sukuh cukup terkenal di kalangan masyarakat Solo dan sekitarnya. Lokasi candi ini berada pada ketinggian sekitar 1.186 mdpl yang membuat udara di sekitarnya terasa sejuk cenderung dingin. Maju sedikit dari candi ini kita akan sampai ke Taman Hutan Raya K.G.P.A.A.Mangkunagoro I.

Lokasi Candi Sukuh secara administratif masuk wilayah Dukuh Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Di balik diamnya, candi ini menyimpan banyak sekali cerita. Jika kamu penasaran dengan Candi Sukuh dan berniat mengunjunginya, pastikan kamu sudah mengetahui 6 hal berikut ini.

 

Baca juga: Galeri Candi Sukuh

 

1. Sering dianggap sebagai candi yang kontroversial

Arca vulgar di Candi Sukuh

Saat berkunjung ke Candi Sukuh, jangan kaget kalau kamu akan menemukan relifef serta arca yang vulgar. Beberapa arca dan relief di kompleks candi ini menggambarkan alat kelamin manusia dengan sangat gamblang. Tak cuma itu, ada beberapa arca yang bahkan “mendemokan” kegunaan dari alat kelamin ini. Berdasar pada fakta tersebut, banyak yang kemudian menyebut Candi Sukuh sebagai candi mesum yang membuatnya sedikit kontroversial.

 

2. Bentuknya mirip Chichen Itza di Meksiko

sukuh_meksiko

Di Meksiko, ada sebuah kuil peninggalan Suku Maya pada tahun 800 SM. Kuil tersebut bernama Chichen Itza dan telah ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia pada tahun 2007. Kalau diperhatikan, bentuk kuil tersebut tak jauh beda dengan Candi Sukuh, meskipun memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Keduanya memiliki arsitektur yang sama-sama berbentuk piramida. Keduanya juga merupakan warisan nenek moyang di negaranya masing-masing.

 

3. Merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Sukuh dipercaya sebagai salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang berpusat di daerah Jawa Timur. Kerajaan ini sangat terkenal dengan Patih Gajahmada nya tersohor. Beberapa bangunan yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Majapahit banyak ditemukan di beberapa daerah di Jawa Timur, khususnya Situs Trowulan yang berada di Kabupaten Mojokerto.

Candi Sukuh sendiri dibangun pada abad ke-15 menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit. Candi ini bukanlah satu-satunya peninggalan Kerajaan Majapahit yang akan kita temukan di lereng Gunung Lawu. Masih ada Candi Cetho yang lokasinya berada sekitar 4 km dari Candi Sukuh.

4. Lokasinya berada di lereng Gunung Lawu

Seperti yang sudah disinggung di atas, lokasi Candi Sukuh berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian sekitar 1.186 mdpl. Kondisi tersebut membuat udara di sekitar candi terasa sejuk cenderung dingin. Candi ini juga rawan tertutup kabut. Jika ingin berkunjung ke candi ini, kendaraan harus berada dalam keadaan prima karna kondisi track menjelang candi sangatlah curam. Selain belajar sejarah nenek moyang, kita juga akan disuguhi pemandangan yang cukup indah di sekitar Candi Sukuh, asalkan sedang tidak tertutup kabut.

5. Sering digunakan untuk foto komersial

Kompleks taman yang ada di Candi Sukuh ini terlihat sangat rapi dan teratur. Berada di sana membuat kita merasa betah untuk berlama-lama. Dengan suasana taman yang asri serta bangunan sejarah yang artistik, candi ini cukup sering dikunjungi oleh mereka yang hendak foto untuk keperluan tertentu. Misalnya foto pre-wed atau foto-foto komersial untuk keperluan tertentu. Beberapa event budaya di Solo juga cukup sering menjadikan candi ini sebagai latar belakang pengambilan gambar.

6. Ada mitos khusus untuk wanita

WP_20150125_035

Selain arca dan relief vulgar yang menonjolkan kelamin manusia, masih ada satu hal nyeleneh lain terkait Candi Sukuh. Pada bangunan candi utama yang berbentuk parimida terdapat sebuah terowongan sempit untuk menuju pelataran paling atas candi. Mitos yang beredar, wanita yang melewati terowongan ini dan ternyata bajunya robek maka perempuan itu sudah tidak perawan lagi. Benar atau tidaknya mitos tersebut tergantung dari kepercyaan masin-masing. Toh namanya mitos, belum tentu benar.