Kabupaten Banyuwangi mendapatkan julukan The Sunrise of Java karna berada di ujung timur Pulau Jawa. Berseberangan dengan pulau Bali. Pesona alam di Banyuwangi tidak kalah dengan pulau sebrang dan bahkan kabupaten ini belakangan semakin digemari para traveler Indonesia
Selain Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire nya, Banyuwangi juga punya beberapa tempat lain yang menjadi dream destination di kalangan traveler
Jika kamu termasuk traveler yang suka dengan tempat wisata yang tidak mainstream, Taman Nasional Alas Purwo bisa kamu jadikan objek penjelajahan. Taman nasional seluas 434,20 km² ini punya banyak tempat-tempat menarik yang sangat seru untuk dijelajahi
Sebagai sebuah taman nasional, Alas Purwo menyajikan pesona alam liar yang sangat menantang. Menjelajahi taman nasional ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Di Alas Purwo kita bisa menemukan beberapa tempat menarik seperti pantai dengan suana yang sangat natural, goa, hingga padang sabana. Berikut ini adalah 8 tempat yang menjadi potensi wisata di Taman Nasional Alas Purwo
1. Savana Sadengan
Savana Sadengan merupakan objek wisata andalan di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Di sini kita bisa melihat binatang-binatang liar di habitat aslinya. Di sekitar Sadengan juga sudah disediakan sebuah menara pandang berlantai tiga yang memungkinkan kita mengamati perilaku binatang-binatang liar dari atas. Ada juga sebuah penginapan yang terdapat di sekitar pos pengamatan tersebut yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin melakukan penelitian
Binatang-binatang liar yang bisa kita saksikan di Savana Sadengan antara lain rusa, banteng hingga babi hutan. Serta berbagai macam jenis burung. Jika ingin mendapatkan suasasana dan pemandangan yang maksimal, sangat disarankan datang ke tempat ini pada pagi hari antara jam 6 sampai jam 9 atau sore antara jam setengah empat sampai jam lima. Pada jam-jam tersebut para binatang biasanya akan berkumpul dan bermain
2. Pantai Plengkung
Ada sebuah pantai di Banyuwangi yang sangat disukai oleh para peselancar karna memiliki ombak yang tinggi dan berjajar tiga lapis. Pantai tersebut bernama Pantai Plengkung atau juga dikenal dengan G-Land. Pantai ini adalah tempat terbaik di Banyuwangi untuk berselancar
Pantai Plengkung tidak hanya terkenal di kalangan peselancar lokal tapi juga mancanegara. Pantai ini bahkan sempat beberapa kali dijadikan tempat untuk melaksaanakan event selencar tingkat dunia. Selain bisa diakses dari Banyuwangi, pantai ini juga bisa diakses dari Bali menggunakan speedboat
3. Pantai Trianggulasi
https://intaninchan.wordpress.com/
Pantai Trianggulasi adalah pantai berpasir putih nan cantik yang bisa kita kunjungi di sekitar Taman Nasional Alas Purwo. Lokasi pantai yang tidak accessible menjadikannya sepi dari kunjungan wisatawan. Suasana sepi ini justru menjadikan pantai ini terasa istimewa dan tidak mainstream. Apalagi untuk kamu yang suka menjelajah, pantai Trianggulasi adalah sebuah tempat yang bisa dimasukkan dalam daftar jelajah berikutnya
Dengan pasir putih mempesona serta air laut yang sangat jernih plus suasana yang sangat sepi, berada di pantai ini serasa di tempat yang asing. Namun menyenangkan. Sesekali, beberapa binatang liar juga menampakkan diri di pantai ini. Natural banget
4. Pantai Pancur
https://intaninchan.wordpress.com/
Pantai Pancur merupakan pantai berpasir putih lain yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Nama pantai ini diambil berdasarkan keberadaan sebuah sungai yang airnya mengalir ke pantai yang membentuk sebuah pancuran.
Suasana di pantai ini tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai lain di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Suasananya natural dengan pasir putih dan air laut berwarna biru jernih. Di sekitar pantai terdapat sebuah area camping ground yang biasa digunakan untuk camping. Sekitar 2 km dari pantai terdapat goa yang cukup sakral yakni Goa Istana dan Sendang Srengenge
5. Pantai Ngagelan
https://siskanurifah.wordpress.com/
Pantai Sukamade di Banyuwangi dikenal sebagai tempat untuk menyaksikan aktivitas penyu bertelur. Ternyata ada pantai serupa di kawasan Taman Nasional Alas Purwo yakni Pantai Ngagelan. Di pantai ini kita juga bisa menyaksikan para penyu bertelur saat malam hari
Ada sekitar empat jenis penyu yang sering menepi di pantai ini untuk bertelur yakni penyu lekang, penyu sisik, penyu belimbing dan penyu hijau. Selain bisa menyaksikan penyu-penyu bertelur kita juga bisa menyaksikan proses pelepasan anak penyu/tukik di Pantai Ngagelan ini. Waktu paling tepat untuk menyaksikan penyu bertelur di Pantai Ngagelan adalah antara bulan Mei – September
6. Pantai Cungur
Di Pantai Cungur kita bisa melihat berbagai jenis burung liar karna pantai ini merupakn habitat beberapa burung. Tidak hanya burung-burung lokal, pada waktu-waktu tertentu kita juga bisa melihat berbagai jenis burung migran yang kebetulan sedang berada di Pantai Cungur
Keberadaan burung-burung di pantai ini sering mengundang beberapa peneliti serta fotografer untuk menyaksikan dari dekat berbagai jenis burung serta mengabadikan beberapa foto. Ada sekitar 39 jenis burung yang hidup di Pantai Cungur
7. Kawasan Hutan Mangrove Bedul
https://titinwulan.wordpress.com
Taman Nasional Alas Purwo memiliki kawasan ecotourism berupa hutan mangrove yang sudah cukup terkenal yakni Kawasan Hutan Mangrove Bedul. Hutan mangrove ini merupakan yang terluas di pulau Jawa sehingga mengunjungi kawasan ini akan memiliki sensasi tersendiri
Di sana kita berkeliling area hutan mangrove dengan menyewa perahu nelayan. Pengembangan area wisata di kawasan ini sendiri merupakan hasil kolaborasi pihak Taman Nasional Alas Purwo dengan warga di Sumber Asri
8. Pura Luhur Giri Salaka
https://intaninchan.wordpress.com/
Di kawasan Taman Nasional Alas Purwo terdapat sebuah bangunan pura kuno yang masih aktif digunakan untuk melakukan upacara adat umat Hindu. Lokasinya berada di jalan masuk menuju pantai Trianggulasi. Pura ini sekaligus menjadi salah satu tempat wisata religi di kawasan Taman Nasional Alas Purwo
Salah satu upacara adat Hindu yang diadakan di pura ini adalah Pager Wesi. Yakni sebuah upacara sakral yang dilaksakan setiap 210 hari sekali. Tujuan dari upacara ini adalah penyelamatan ilmu pengetahuan penolak ancaman raksasa bagi umat manusia yang diturunkan oleh para dewa. Bangunan pura ini sendiri tidak jauh berbeda dengan pura-pura yang banyak dijumpai di Bali. Ada beberapa patung yang dibalut dengan kain kotak-kotak hitam putih/kain poleng khas Bali
Dari dulu pengen ke Sadengan tapi belum kesampean 🙁