Lombok, sebuah pulau yang ketika mendengar namanya orang pasti akan langsung teringat denga pantai-pantai yang cantik atau Gunung Rinjani. Lombok sebenarnya lebih dari itu semua

Lombok juga merupakan tempat yang istimewa untuk wisata kultural. Masyarakat asli Lombok — yang dikenal dengan Suku Sasak — memiliki tradisi serta budaya yang tidak kalah unik dibandingkan tempat-tempat lain di Indonesia. Salah satu momen untuk membaur dengan Suku Sasak adalah ketika perayaan festival Bau Nyale yang diadakan setahun sekali

Namun, jika kamu ke Lombok saat tidak sedang berlangsung Bau Nyale, kamu bisa mengunjungi beberapa rumah adat di Lombok untuk mengenal lebih dekat kebiasaan hidup Suku Sasak yang sederhana dan bersahaja

Berikut ini adalah 6 desa adat di Lombok yang bisa kamu kunjungi untuk lebih dekat engan Suku Sasak

1. Rumah Adat Desa Blek

Rumah Adat Desa Blek merupakan sebuah rumah adat yang berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun. Sembalun sendiri merupakan salah satu pintu gerbang utama menuju Gunung Rinjani. Sejarah daerah Sembalun tak lepas dari Desa Adat Blek

Di desa adat ini terdapat 7 buah rumah tradisional yang dipercaya sebagai cikal bakal Sembalun. Menurut warga setempat, 7 rumah tersebut dibangun secara gotong royong oleh nenek moyang mereka. Berada di lembah Sembalun membuat Rumah Adat Desa Blek memiliki suasana yang adem. Rumah-rumah yang di Desa Adat Blek ini terbuat dari bahan-bahan alam. Atapnya terbuat dari daun-daun kering. Jika ada tamu khusus yang datang ke tempat ini, biasanya akan disambut oleh sebuah tarian tradisional dengan iring-iringan musik gamelan

2. Desa Sade

Desa Sade mungkin adalah desa adat paling terkenal di seantero Lombok. Meski lokasinya berada persis di pinggir jalan saya serta sudah tersentuh teknologi modern, desa ini tak pernah kehilangan identitasnya sebagai desa adat. Masyarakat di desa ini masih hidup berdasarkan kearifan lokal yang diturunkan oleh nenek moyang mereka

Sade sendiri merupakan sebuah dusun yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Oleh dinas pariwisata setempat, dusun ini telah ditetapkan sebagai desa wisata. Rumah-rumah yang ada di Desa Sade juga terlihat sangat sederhana dengan atap daun kering. Masyarakat di sana menyebut rumah-rumah tersebut dengan bale. Bale-bale yang ada di desa ini dibedakan berdasarkan fungsinya. Desa Sade sendiri dihuni oleh sekitar 150 kepala keluarga

3. Desa Segenter

Segenter merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Desa ini juga merupakan desa yang menjadi tempat tinggal suku sasak. Rumah-rumah tradisional dengan atap daun kering juga akan kita jumpai di tempat ini. Namun, suasana di desa ini sudah sedikit terdapat sentuhan modern. Bangunan-bangunan dengan dinding beton sudah mulai dibangun di Segenter. Lokasi desa ini juga berada di tepi jalan raya dan dapat dengan mudah diakses saat kita melakukan pendakian Gunung Rinjani via Senaru

Meskipun tidak murni tradisional (karna sudah terdapat rumah tembok), desa ini tetaplah menarik untuk dikunjungi. Rumah-rumah tradisional di Segenter dibangun secara memanjang berhadapan dengan berugak-berugak yang berderet di tengahnya

 

4. Desa Ende

Bukan, ini bukanlah Ende yang ada di Flores. Melainkan sebuah dusun yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi desa adat ini tidak terlalu jauh dari Desa Sade namun komunitas yang tinggal di tempat ini lebih kecil. Jumlah penduduk yang tinggal di Desa Adat Ende hanya sekitar 30 kepala keluarga. Jika kita mengunjungi Pantai Kuta serta beberapa pantai lain di Lombok Tengah dari Kota Mataram maka kita akan melewati desa ini. Mata kita harus jeli melihat papan petunjuk

Tak jauh berbeda dengan desa adat lain, di Desa Ende kita juga akan disuguhi dengan pemandangan rumah-rumah adat yang beratapkan daun tembikar kering

5. Desa Beleq

Desa adat yang satu ini benar-benar pure desa adat yang belum tersentuh teknologi. Belum ada listrik yang mengalir di desa ini karna hal itu konon memang dilarang. Masyarakat Desa Beleq yang juga merupakan suku sasak hidup dengan tradisi yang telah diturunkan oleh nenek moyang mereka. Meskipun demikian, mereka juga cukup fleksibel dengan perubahan jaman. Biasanya mereka baru akan menyesuaikan suatu perubahan jika seluruh masyarakat desa telah mampu menerimanya

Beleq sendiri merupakan sebuah dusun yang berada di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Lingkup desa adat tersebut dibatasi oleh pagar dengan luas sekitar 2 ha. Ada sekitar 76 kepala keluarga yang hidup di desa adat ini

6. Desa Bayan

Desa adat yang satu ini memiliki sebuah ikon unik yakni sebuah masjid tua yang dibangun oleh Syeikh Gaus Abdul Razak. Ia merupakan salah satu tokoh yang menyebarkan agama islam di Lombok. Bangunan masjid tua yang konon sudah ada sejak abad ke-16 ini menggunakan bahan dominan bambu. Selain dinding, atap masjid ini juga terbuat dari bambu. Aluh-alih daun kering

Lokasi Desa Bayan berada di Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Desa ini bertetangga dengan Desa Senaru yang merupakan salah satu pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani selain Sembalun

 

Featured image