Lasem merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Kecamatan yang merupakan kota terbesar kedua di Rembang ini memiliki sejarah yang sangat panjang, terutama terkait etnis Tionghoa di Indonesia

Menurut literatur sejarah, Lasem dipercaya sebagai tempat pertama kali komunitas Tionghoa mendarat di Indonesia. Kata Lasem sendiri berasal dari dialek Tiongkok Lak-sam yang artinya nomor 63. Menurut sejarah, 63 kapal armada Jung pernah diterpa badai dan terdampar di tempat yang kini kita kenal dengan nama Lasem. Itulah sebabnya kota Lasem juga sering dijuluki sebagai Tiongkok Kecil

Lasem sendiri memiliki luas sekitar 45,04 km². Di Lasem kita akan menemukan banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah, terutama yang berkaitan dengan budaya Tionghoa

Meski mendapat julukan sebagai Tiongkok Kecil serta dikenal sebagai tempat pendaratan pertama komunitas Tionghoa, Lasem memiliki masyarakat yang majemuk. Kota ini juga dikenal sebagai kota Kota Santri karna di sana juga terdapat banyak pondok pesantren. Di sekitar Masjid Jami’ kita akan menemukan beberapa makam ulama yang berperan menyebarkan agama Islam di daerah pesisir sekitar Lasem

Jika kamu tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Lasem, berikut ini adalah 6 tempat yang wajib kamu kunjungi

 

1. Klenteng Cu An Kiong

Klenteng Cu An Kiong

Foto: http://www.klikhotel.com/

Tempat pertama yang wajib kamu datangi di Lasem adalah sebuah klenteng bersejarah yakni Klenteng Cu An Kiong. Usia Klenteng ini sudah sangat tua sehingga sarat dengan nilai sejarah. Klenteng Cu An Kiong dipercaya sebagai klenteng tertua yang ada di tanah Jawa. Klenteng ini dibangun pada abad ke-16. Lokasinya berada di jalan Dasun, desa Soditan. Sebagaimana bangunan Klenteng pada umumnya, Klenteng Cu An Kiong juga doniman dengan warna merah. Sampai di halaman klenteng kita akan disambut oleh sepasang patung singa berwarna emas yang seolah menjadi penjaga klenteng

 

2. Klenteng Gie Yong Bio

Klenteng Gie Yong Bio

Foto: http://tradisitridharma.blogspot.com

Klenteng bersejarah lain yang juga wajib kamu kunjungi di Lasem adalah Klenteng Gie Yong Bio. Klenteng ini sedikit berbeda karna pembangunannya memiliki keterkaitan dengan tokoh pribumi. Menurut sejarah, klenteng ini dibangun untuk menghormati tiga pahlawan Lasem yang salah satu diantaranya merupakan pribumi yakni Raden Panji Margono. Dua pahlawan lain yang menjadi alasan pembangunan klenteng ini adalah Tan Kee Wie dan Oey Ing Kiat. Klenteng ini sekaligus sebagai monumen peringatan perang antara Tiongkok Lasem bersama dengan masyarakat Jawa melawan kolonial Belanda pada tahun 1745-1753. Lokasi klenteng ini sendiri berada di jalan Babagan

 

3. Klenteng Poo An Bio

Klenteng Poo An Bio

Foto: http://panoramio.com/

Masih tentang Klenteng. Bangunan Klenteng lain yang tak kalah menarik untuk dikunjungi di Lasem adalah Klenteng Poo An Bio. Klenteng ini dibangun sekitar tahun 1740. Dari tahun pembuatannya, bisa kita ketahui bahwa Klenteng ini telah berusia ratusan tahun sehingga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Klenteng yang berlokasi di jalan Karangturi ini melengkapi dua klenteng tua lain yang ada di Lasem

 

4. Vihara Arama Ratanavana

Vihara Arama Ratanavana

Foto: http://edyraguapo.blogspot.co.id/

Di Lasem, kita juga akan menemukan bangunan suci umat Buddha yakni Vihara Arama Ratanavana. Vihara ini merupakan sebuah kompleks situs yang terdiri atas beberapa tingkat dimana pada masing-masing tingkat kita akan menemukan pantung Buddha dengan berbagai posisi. Salah satunya adalah posisi Buddha sedang berbaring atau dikenal dengan istilah reclining Buddha. Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat patung reclining Buddha. Patung reclining Buddha di Vihara Arama Ratanavana ini memiliki panjang sekitar 14 meter. Selain patung-patung Buddha yang semuanya berwarna emas, ada pula miniatur Candi Borobudur. Lokasi miniatur candi Borobudur ini terletak terpisah dengan kompleks patung Buddha di Vihara Arama Ratanavana. Letaknya sekitar 200 meter di sebelah utara. Lokasi Vihara Arama Ratanavana sendiri berada di Desa Sendangcoyo

 

5. Masjid Jami’

Masjid Jami' Lasem

Foto: http://static.panoramio.com/

Masjid ini bukanlah sebuah masjid biasa. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Jami’ juga sering dikunjungi oleh mereka yang ingin berziarah ke beberapa makam yang berada di kompleks masjid. Beberapa tokoh Islam yang dimakamkan di sekitar masjid Jami’ antara lain Mbah Sambu, salah seorang penyebar agama Islam zaman Kerajaan Majapahit serta KH Ma’shum, salah seorang ulama besar Lasem. Usia masjid ini juga sudah tua. Mimbarnya saja dipercaya telah berusia lebih 420 tahun. Interior masjid dipenuhi dengan seni kaligrafi serta ukiran kayu. Lokasi masjid ini berada di pinggir jalan raya sehingga sangat mudah diakses

 

6. Omah Candu Lawang Ombo

Candu Lawang Ombo

Kredit foto

Di Lasem ada sebuah rumah kuno yang sering dijadikan tujuan penelitian sejarah. Tempat ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ka Lasem. Rumah yang dimaksud adalah Omah Candu Lawang Ombo. Rumah ini merupakan peninggalan saudagar Tionghoa bernama Liem Kok Sing. Rumah yang memiliki gaya oriental dan Eropa ini dibangun sekitar tahun 1860. Rumah yang tak berpenghuni ini kini dimiliki oleh generasi ke-4 dari Liem Kok Sing yang bernama Subagyo. Pemerintah Jawa Tengah sempat memiliki niat untuk menjadikan rumah ini sebagai cagar budaya namun sang pemiliki tidak bersedia karna takut hal itu akan menyalahi tradisi keluarga. Meski tidak dihuni, beberapa keluarga keturunan Luem Kok Sing masih sering datang ke rumah ini untuk beribadah

 

Featured Image