Semakin kesini, teknologi kamera sekunder smartphone (kamera depan) semakin canggih saja. Kecanggihan tersebut membuat kita lebih nyaman ketika melakukan video call karna gambar yang dihasilkan lebih jernih

Selain digunakan untuk video call, kamera depan smartphone juga sering digunakan untuk memotret diri sendiri atau istilah kerennya selfie. Kegiatan selfie ini kini telah menjadi sebuah trend bahkan mengarah menjadi budaya yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat modern

Mudah saja untuk menemukan orang sedang selfie. Dimanapun tempatnya. Termasuk ketika sedang traveling.

Khusus untuk traveling, foto selfie menjadi semacam kebanggaan. Orang akan sangat bangga ketika membagikan foto selfie sedang berada di sebuah tempat tertentu yang tak semua orang bisa mengunjunginya. Apakah selfie itu salah? Tentu saja tidak. Selfie adalah sebuah kegiatan yang sangat-sangat wajar. Bahkan kini hampir semua orang melakukannya. Bahkan, selfie kadang menjadi semacam gerak refleks yang harus segera dilakukan untuk mengabadikan momen

Selfie menjadi kurang baik ketika dilakukan secara berlebihan. Dalam konteks traveling, selfie yang berlebihan memiliki beberapa efek buruk. Baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Contoh terbaru efek buruk selfie berlebihan adalah rusaknya Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul beberapa waktu lalu

Semua yang berlebihan itu memang tidak baik. Termasuk selfie. Berikut ini adalah 4 contoh efek negatif dari selfie yang berlebihan. Setelah tahu, semoga kita bisa belajar menahan diri untuk tidak over acting ketika ber-selfie

 

1. Merusak lingkungan

458776_620

Foto: Tempo

Tujuan kita jalan-jalan tentu adalah untuk mencari kesenangan. Mengunjungi tempat-tempat dengan pemandangan indah akan membuat kita merasa bahagia. Menjadi sebuah ironis ketika tempat yang ingin kita saksikan keindahannya itu menjadi rusak akibat ulah kita sendiri. Kadang, karna ingin mengabadikan momen diri kita sedang berada di tempat yang indah, kita mencari-cari pose terbaik yang sayangnya sering berlebihan. Kita jadi tak peduli lagi dengan keadaan sekitar

Contoh terbaru akibat selfie berlebihan adalah rusaknya Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul beberapa waktu lalu. Dengan dalih ingin mencari pose serta pemandangan terbaik, banyak pengunjung yang berselfie dengan masuk ke rerimbunan bunga. Tentu saja, bunga-bunga yang tadinya indah menjadi rusak akibat terinjak-injak. Selain di Gunung Kidul, kejadian rusaknya bunga-bunga akibat serbuan pasukan selfie juga terjadi di Baturraden. Kasusnya sama, mereka ingin mencari pose terbaik bersama bunga yang sayangya justru merusak keindahan bunga itu sendiri. Ironis

 

2. Membahayakan diri sendiri

Selfie yang berlebihan juga bisa membahayan diri sendiri. Karna ingin terlihat keren dan anti-mainstream, kadang kita rela mencari tempat-tempat tertentu untuk selfie. Termasuk di tepi jurang. Iya, tepi jurang

Di Portugal, sepasang suami istri tewas akibat terlalu percaya diri saat selfie di tepi jurang. Karna lengah, mereka akhirnya terpeleset ke jurang yang mengakibatkan nyawa mereka melayang sia-sia. Di Ngawi, Jawa Timur, tiga orang siswi juga tewas akibat mengambil posisi yang cukup berbahaya ketika hendak selfie. Mereka mengambil posisi di tepi bendungan dan akhirnya terpeleset

Ketika ingin selfie saat traveling, kita sebaiknya melihat kanan kiri. Jangan sampai kita ber-selfie di tempat yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi diri sendiri. Selfie boleh asal tidak over acting

 

3. Merusak pemandangan

Selfie juga bisa merusak pemandangan jika dilakukan secara tidak tepat. Saat ini, sedikit sekali orang yang membagikan foto-foto keindahan alam saat sedang jalan-jalan. Kebanyakan dari mereka membagikan foto diri mereka sendiri saat sedang naik gunung atau bermain di pantai. Tentu saja ini tidak seratus persen salah. Tapi itu bisa merusak pemandangan

Saat jalan-jalan, cobalah untuk mengambil foto pemandangan sebanyak-banyaknya. Lalu bagikan foto-foto tersebut di akun jejaring sosial yang kita miliki. Kurangi foto selfie agar time line Instagram mu menjadi semakin indah dan menarik

 

4. Mengurangi esensi perjalanan

Tujuan kita melakukan perjalanan liburan adalah untuk bersenang-senang dan mencari hiburan. Selfie mungkin adalah bagian dari cara kita untuk mencari kesenangan. Namun, jika kita terlalu fokus pada foto diri kita sendiri, kita akan kehilangan banyak sekali waktu untuk menikmati perjalanan itu sendiri. Daripada terlalu sibuk selfie, arahkan kamera ke objek-obek yang lebih indah. Sunset, batu karang, pasir, atau apapun

Kurangi selfie dan nikmatilah perjalananmu dengan cara yang lebih bemakna. Niscaya, akan ada banyak kebaikan yang kamu dapat

 

Featured image