Gunung Binaiya merupakan sebuah gunung yang berada di propinsi Maluku. Gunung ini adalah salah satu gunung tertingg di Indonesia yang menjadi anggota Seven Summits Indonesia. Lokasi gunung ini berada di Pulau Seram
Gunung Binaiya memiliki tinggi 3.055 m dari permukaan laut. Gunung Binaiya bukan merupakan gunung berapi melainkan sebuah gunung karst atau gunung kapur. Gunung ini berada di kompleks Taman Nasional Manusela
Sebagai salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Binaiya tentu saja menjadi ambisi para pendaki di manapun berada. Walaupun track pendakian gunung ini tidak mudah, bisa mencapai puncak gunung ini akan menjadi sebuah pencapaian luar biasa untuk semua pendaki. Terutama yang terobsesi dengan ekspedisi Seven Summits Indonesia
Kecuali para pendaki yang mempunyai misi menyelesaikan ekspedisi Seven Summits Indonesia, Gunung Binaiya bisa dikatakan cukup sepi dari aktivitas pendakian. Selain tracknya yang tricky, pendakian gunung ini juga tergolong mahal karna pendaki harus mengeluarkan biaya untuk ini itu
Pendakian Gunung Binaiya
Seperti yang sudah disebutkan, pendakian Gunung Binaiya tidak seramai gunung-gunung populer seperti Rinjani dan Semeru. Pendaki yang melakukan pendakian ke gunung ini biasanya adalah mereka yang mempunyai misi menaklukkan Seven Summits Indonesia
Gunung Binaiya sendiri saat ini memiliki dua jalur pendakian resmi yakni melalui desa Kanike di sisi utara serta desa Piliana di sisi selatan. Banyak pendaki yang lebih memilih melakukan pendakian melalui desa Kanike karna jalur ini lebih dulu eksis meski pada kenyataannya jalur Piliana memiliki waktu tempuh yang lebih singkat untuk sampai ke puncak
Salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh para pendaki yang hendak melakukan pendakian ke Gunung Binaiya adalah terkait besarnya biaya. Bukan hanya biaya transport dari kota Ambon menuju lokasi pendakian serta biaya untuk logistik. Ada beberapa biaya lain yang harus dikeluarkan oleh para pendaki yang hendak mendaki gunung ini. Biaya-biaya tersebut antara lain buku tamu, penginapan, pemandu, serta pengangkutan barang. Peraturan ini mulai berlaku sekitar tahun 2010
Ceritanya, sekitar tahun 2010 ada sebuah media yang melakukan peliputan budaya sekitar Gunung Binaiya. Untuk melancarkan misi tersebut, pihak media yang bersangkutan mengeluarkan sejumlah uang tanpa diminta
Pendakian melalui jalur Kanike
Lokasi Gunung Binaiya berada di Pulau Seram. Untuk dapat mencapai pulau ini para pendaki harus menyebrang melalui Pelabuhan Tulehu. Dari kota Ambon, pendaki bisa naik bus yang menuju ke pelabuhan ini. Sedangkan untuk penyebrangan, ada dua opsi yang bisa dipilih yakni speed boat atau feri. Fyi, penyebrangan melalui kapal feri hanya tersedia dua kali dalam seminggu
Foto: http://www.wisatagunung.com/
Untuk bisa mencapai desa Kanike — desa terakhir di lereng Gunung Binaiya — kita bisa melalui jalur utara atau selatan. Di masing-masing jalur kita akan melewati dua desa terlebih dahulu sebelum sampai Kanike. Dari jalur utara kita akan melewati desa Huaulu dan desa Roho sedangkan dari jalur selatan kita akan melewati desa Moso dan Manusela. Butuh waktu sekitar dua hari perjalanan untuk bisa sampai ke desa Kanike.
Dalam perjalanan para pendaki akan dihadapan dengan track yang tidak mudah. Sebuah sungai dengan lebar sekitar 6 meter harus dilalui. Belum lagi hutan hujan tropis dengan sinar matahari yang sangat minim. Setelah berhasil melewati sungai ini, pendaki akan menjumpai sebuah shelter yang bisa digunakan untuk meluruskan otot dan beristirahat
Di desa Kanike, sebelum meneruskan pendakian para pendaki harus mengikuti sebuah upacara adat tertentu sebaga syarat pendakian Gunung Binaiya. Setelah itu, pendakian akan dilanjutkan menuju Waiansela yang membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam
Dari Wainsela pendakian dilanjutkan menuju Waihuhu yang juga membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam. Dari Wainuhu perjalanan dilanjutkan menuju pos terakhir sebelum puncak yakni Waipuku. Waktu tempuh dari pos Waikupu menuju puncak sekitar satu jam