Candi Kidal merupakan salah satu penginggalan Kerajaan Singosari yang diperkirakan berpusat di sekitar Malang. Candi ini adalah satu dari beberapa bangunan candi peninggalan Kerajaan Singosari yang dapat kita temukan di Kota Apel

Sebagaimana Kerajaan Singosari yang berlatar belakang Hindu-Buddha, Candi Kidal juga bercorak Hindu-Buddha namun lebih condong ke Hindu. Candi ini memuat cerita Garudeya (Garuda), yakni sebuah cerita dalam mitologi Hindu yang mengandung makna pembebasan dari perbudakan

Candi Kidal sendiri merupakan candi yang jarang dikunjungi. Hal itu mungkin dikarenakan lokasi candi yang cenderung sulit jauh, setidaknya jika dibandingkan Candi Singosari. Lokasi Candi Kidal berada di lingkungan pedesaan, tepatnya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang. Jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota Malang

Menurut catatan sejarah, candi ini dibangun pada abad ke-12, tepatnya tahun 1248 M. Candi ini dibangun untuk menghormati Raja Anusapati. Ia adalah raja ke-2 Kerajaan Singorasi dan dianggap memiliki jasa yang besar terhadap perkembangan kerajaan. Raja Anusapai memerintah selama dua dekade antara tahun 1227 – 1248. Rasa Anusupati meninggal karna dibunuh oleh Panji Tohjaya karna berebut kekuasaan

Candi Kidal

Foto: @alfanfh_

Material yang digunakan untuk membuat candi ini tidak jauh berbeda dengan candi-candi pada umumnya yakni dari batu andesit berwarna kehitaman. Jika diperhatikan dengan seksama, bentuk Candi Kidal ini mirip dengan beberapa candi yang sering kita lihat di beberapa pura di Bali. Kaki-kaki candi ini dibangun lebih tinggi dengan bagian badan candi terlihat lebih kecil. Persis di atas pintu masuk candi terdapat sebuah ukiran kepala dengan mata melotot. Ukiran seperti ini juga jamak kita temukan di Bali

Pada beberapa sisi candi kita akan menemukan beberapa relief berbentuk Garuda (Garudeya) yang pada candi ini dikisahkan dalam beberapa cerita

Tak jauh beda dengan kebanyakan candi pada umumnya, lokasi Candi Kidal ini juga berada di sebuah taman yang rapi. Candi ini sendiri selesai dipugar pada tahun 1990-an. Dilihat dari usianya, candi ini dipercaya sebagai candi tertua dari peninggalan candi-candi periode Jawa Timur pasca Jawa Tengah (abad ke-5 – 10 M) (WikiPedia)

 

Tampilkan peta

 

Featured image