Mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Menyenangkan karna kita akan belajar banyak hal sekaligus menikmati pemandangan indah. Menyedihkan karna kita harus menguras banyak tenaga dan juga emosi
Generasi millennial sekarang semakin banyak yang suka naik gunung karna mereka sadar bahwa hidup ini terlalu indah untuk tidak kemana-mana. Dan satu hal yang paling penting adalah, keindahan itu akan benar-benar kita rasakan dengan lebih hebat, lebih dari sekedar foto di Instagram
Saat mendaki gunung kita akan merasakan banyak emosi. Sedih, senang. Semua bercampur menjadi satu. Belum lagi kalau kita mendaki ramai-ramai bersama teman. Sedikit intrik kadang akan membuat pendakian menjadi lebih memorable
Kalaupun ada perasaan paling berharga yang kita rasakan saat mendaki gunung adalah perasaan mawas diri. Bahwa ternyata kita bukanlah apa-apa. Kita hanyalah titik kecil di hadapan semesta. Mendaki satu gunung saja kita sudah kepayahan. Padahal alam semesta ini sangat luas, lebih dari sekedar satu gunung
Kalau kamu suka mendaki gunung, beberapa perasan berikut ini pastilah pernah kamu rasakan
1. Bahagia
Jelas sudah. Satu perasaan yang pasti dirasakan oleh setiap pendaki adalah bahagia. Kebahagiaan itu akan terasa semakin sempurna setelah kita sampai ke puncak dan dihadapkan pada pemandangan indah di depan mata. Sebenarnya, tidak sampai di puncakpun kita sudah bisa merasakan bahagia. Mendaki gunung itu sendiri merupakan sebuah kebahagiaan. Walau terdengar klise, beberapa pendaki tidak menjadikan puncak sebagai tujuan utama. Tujuan mereka adalah berjalan di antara pohon, rumput dan rasa lelah. Menikmati alam, mencari kebahagiaan
2. Kecewa
Meski berpotensi membahagiakan, mendaki gunung juga berpotensi membawa kekecewaan. Misalnya ketika dalam perjalanan kita dihadang oleh cuaca buruk yang menimbulkan badai. Atau ketika tidak bisa menikmati pemandangan sunrise karna tertutup kabut tebal
Mereka yang baru pertama kali mendaki gunung pasti juga kecewa karna ternyata untuk bisa menikmati pemandangan indah di puncak tak semudah melihat foto di Instagram
3. Kagum
Amazed. Itulah perasaan yang dirasakan oleh setiap pendaki ketika melihat bagaimana gumpalan awan putih terlihat bagaikan gelombang samudra jika dilihat dari ketinggian. Atau ketika melihat semburat jingga perlahan muncul di ufuk timur menandakan pagi segera menjelang. Lukisan alam dari puncak gunung selalu sukses membuat siapa saja merasa kagum
4. Mawas Diri
Sejatinya, mendaki gunung merupakan perjalanan untuk lebih memperkuat mental dan spiritual. Saat mendaki gunung kita akan sadar betapa Tuhan memiliki kuasa atas segala-galanya. Dan sekali lagi, kita hanyalah titik kecil di hadapan semesta. Tak berarti apa-apa
5. Rindu
Untuk menikmati keindahan alam kita memang harus keluar dari rumah. Namun kita juga harus sadar bahwa tujuan kita meninggalkan rumah (untuk mendaki gunung) adalah untuk kembali lagi dengan keadaan selamat. Apalah artinya jika kita berhasil sampai puncak jika pada akhirnya tak bisa selamat sampai rumah. Seperti yang dialami oleh beberapa pendaki dalam tragedi Everest tahun 1996
Perasaan yang dirasakan oleh pendaki itu kadang kontras. Saat di gunung kita ingin segera pulang. Sedangkan saat di rumah kita ingin segera naik gunung lagi
6. Syukur
Masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk bisa jalan sampai ke puncak gunung adalah sesuatu yang benar-benar harus disyukuri oleh setiap pendaki. Kadang, ketika berkontemplasi di puncak gunung, kita akan sadar bahwa ternyata kesehatan fisik adalah anugrah terindah yang diberikan Tuhan. Kita juga akan sadar bahwa ada banyak yang sepertinya terlihat kecil namun ternyata itu sangat besar manakala kita mau merenunginya