Seiring dengan semakin meriahnya kegiatan traveling, semakin banyak pula istilah baru yang sebenarnya lama. Kamu tentu telah mendengar beberapa istilah seperti voluntourism, backpacking, hingga flashpacking

Lalu ada satu istilah lagi yang nampaknya akan menjadi perbincangan baru di kalangan traveler yakni hitchhiking. Apaan itu?. Secara singkat, hitchhiking artinya mencari tumpangan. Istilah ini juga sering disebut dengan thumbing dan autostop

Ide awal dari hitchhiking adalah mencari tumpangan gratis, meski pada kenyataannya tidak selalu gratis. Jikapun tidak gratis, para hitchhiker (pelaku hitchhiking) biasanya saling memberikan sesuatu kepada pemberi tumbangan sebagai imbal baliknya. Namun nilainya tidak terlalu besar. Sekedar untuk pengakraban

Hitchhiking biasanya dilakukan menggunakan kode dan gestur tubuh tertentu. Di banyak negara, kode yang digunakan adalah merentangkan tangan ke samping sambil menggenggam telapak tangan namun membiarkan jempol teracung. Inilah kenapa istilah ini juga disebut dengan thumbing. Kadang ada pula yang menulis tujuan pada kertas untuk memudahkan calon pemberi tumpangan. Di beberapa negara bahkan ada rambu-rambu lalu lintas khusus untuk para hitchhiker. Di mana mereka boleh mencari tumpangan dan di mana mereka dilarang mencari tumpangan

Jika dikaitkan dengan kegiatan traveling maka ide dari hitchhiking mirip dengan backpacking dimana penekanan utamanya adalah pada budget. Atau, hitchhiking bisa dikombinasikan dengan backpacking supaya biaya yang dikeluarkan untuk transport benar-benar minimal.

Kesannya memang gembel banget tapi memang itulah tujuan backpacking itu sendiri: Nggembel

Jenis traveling seperti ini tentu membutuhkan mental baja. Kita harus menjadi orang yang bermuka tebal. Kalau dipikir lebih jauh lagi hitchhiking sebenarnya bisa meningkatkan interpersonal skill karna mau tak mau kita harus sering berinteraksi dengan orang lain. Ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain

Lalu, apa yang dicari oleh para hitchhiker?

Sederhana saja. Jawaban singkatnya adalah pengalaman. Melakukan perjalanan dengan cara hitchhiking mau tak mau membuat kita harus lebih sering berinteraksi dengan lebih banyak orang, khususnya orang lokal. Hal ini akan membuat perjalanan menjadi lebih intim dan bermakna yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan batin

 

Featured image