Katakanlah saat ini kamu sedang pusing-pusingnya mengerjakan skripsi. Tak perlu menderita karna itu memang menjadi salah satu bagian dari perjalanan seorang mahasiswa untuk meraih titel sarjana.

Yang perlu dipusingkan sebenarnya adalah apa yang akan kita lakukan setelah sidang skripsi nanti. Apakah kita akan mencari pekerjaan demi mengejar karir impian atau membuat sebuat karya sesuai dengan idealisme kita di awal.

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya untuk break sejenak agar otak menjadi fresh. Pasca sidang skripsi adalah waktu yang sangat tepat untuk traveling karna kita cenderung masih punya banyak waktu kosong. Tak jarang, setelah melakukan perjalanan ke sebuah tempat tertentu kita akan menemukan inspirasi yang kelak akan berguna dalam kehidupan kita selanjutnya.

Berikut ini adalah 7 alasan kenapa pasca skripsi adalah waktu yang tepat untuk traveling.

 

1. Sebagai bentuk apresiasi untuk diri sendiri

girl-1718427_640

Menurutmu, kenapa banyak mahasiswa yang skripsinya molor?. Oke, salah satu jawaban paling klasik mungkin adalah rasa malas dari mahasiswa itu sendiri. Tapi, rasa malas itu tentu juga ada dasarnya. Entah karna dosen pembimbing yang kelewat killer atau memang materi skripsi yang sulit didapatkan.

Skripsi adalah ujian tahap akhir seorang mahasiswa. Dan karna itu adalah ujian akhir maka tingkat kesulitannya juga tinggi. Normalnya, waktu pengerjaan skripsi adalah satu semester, 6 bulan. Dan dalam kurun waktu 6 bulan tersebut otak kita harus bekerja ekstra keras demi mencapai target sidang. Maka tak ada salahnya untuk mengapresiasi diri sendiri dengan melakukan perjalanan ke sebuah tempat yang telah kita impikan.

 

2. Refreshing sejenak

salt-777622_640

Kita membutuhkan sesuatu yang baru agar otak kita tetap kreatif. Apalagi, sebagai seorang fresh graduate. Kreativitas akan sangat menentukan masa depan kita selanjutnya. Melakukan sebuah perjalanan akan membuat otak kita tetap fresh karna akan ada banyak hal baru yang kita dapatkan.

Lagipula, otak kita sudah bekerja terlalu keras selama 6 bulan terakhir dalam mempersiapkan sidang. Tiba saatnya untuk memberikan break pada otak kita. Karna setelah ini, kita akan banyak disibukkan oleh banyak hal. Entah itu urusan lamaran pekerjaan, mempersiapkan usaha, atau persiapan-persiapan lain yang berkaitan dengan kehidupan kita selanjutnya.

3. Menemukan inspirasi dalam berkarya

landscape-603095_640

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ada banyak produk-produk hebat kelas dunia yang penciptaannya terinspirasi dari sebuah perjalanan. Kita ambil contoh iPhone dan kamera GoPro.

Dulu, ketika dikeluarkan dari Apple, Steve Jobs melakukan sebuah perjalanan spiritual ke Asia. Dari perjalanan itu Steve Jobs mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang kesederhaan serta kesempurnaan. Pada momen ini Jobs juga sempat mempelajari seni kaligrafi. Berbagai pelajaran yang ia dapatkan selama perjalanan itu banyak ia terapkan dalam penciptaan produk-produk di Apple seperti iPod dan iPhone. Jobs sejatinya adalah seorang seniman. Ia sangat peduli dengan setiap detail produk Apple.

Sedangkan GoPro terinspirasi dari sebuah perjalanan ke Pulau Dewata, Bali. Ketika itu, Nick Woodman (pendiri GoPro) sedang berselanjar di salah satu pantai di Bali dan bermaksud untuk merekam aktivitasnya. Namun, ia tak berhasil menemukan kamera yang pas dengan kebutuhannya sehingga lahirlah ide untuk membuat action camera dengan GoPro.

Jika tujuan hidupmu adalah untuk membuat sebuah karya, perjalanan sedikit banyak akan memberimu inspirasi.

4. Melatih skill komunikasi

silhouette-1082129_640

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam menjalin sebuah hubungan. Entah itu hubungan asmara, pekerjaan atau bahkan bisnis. Semakin sering kita berinteraksi secara face to face dengan orang lain, semakin bertambahlah skill komunikasi yang kita miliki.

Melakukan sebuah perjalanan ke tempat baru akan membuat kita bertemu dengan banyak orang baru. Mau tak mau kita harus lebih sering berinteraksi dengan mereka. Secara tidak langsung, hal ini akan membuat skill komunikasi kita menjadi semakin baik. Skill komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

5. Melihat dunia dari dekat

india-1129954_640

Pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Dengan membaca banyak buku berarti kita telah melihat lebih banyak dunia. Masalahnya, apakah kita hanya ingin melihat dunia dari jendela saja?.

Ada banyak sekali hal di luar sana yang belum kita ketahui. Traveling adalah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan untuk melihat hal tersebut.

6. Belajar menghargai perbedaan

women-friends-1577910_640

Orang-orang boleh saja menggembar-gemborkan tentang meghargai perbedaan. Tapi, selama mereka tidak melihat sendiri seperti apakah wujud perbedaan itu, rasanya apa yang mereka katakan hanyalah omong kosong.

Melakukan perjalanan adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk melihat perbedaan. Negara kita adalah negara yang majemuk. Ya budayanya, ya agamanya, ya sukunya. Saat kita melakukan perjalanan ke daerah tertentu dengan kultur yang berbeda, kita akan paham bahwa perbedaan itu memang ada. Dan ternyata, perbedaan itu bukanlah masalah sama sekali. Justru sebaliknya, perbedaan itu membuat kita lebih menghargai hidup.

 

7. Sebagai salam perpisahan

gull-1131426_640

Traveling pasca sidang skripsi juga bisa kita gunakan sebagai media perpisahan. Entah itu perpisahan dalam arti sesungguhnya atau perpisahan yang bersifat kiasan. Maksudnya gimana?

Selamat kuliah, mungkin kamu punya teman dekat yang kebetulan berasal dari daerah lain. Nah, untuk merayakan hari-hari terakhir kebersamaan, melakukan perjalanan bersama akan menjadi ide yang menarik. Percayalah, pertemanan akan menjadi lebih bermakna dengan perpisahan yang seperti itu.

Traveling pasca sidang skripsi juga bisa kita jadikan salam perpisahan untuk status mahasiswa yang selama ini kita genggam. Pada akhirnya, kita akan tetap kembali pada kehidupan nyata, tanpa embel-embel mahasiswa.

 

All photos are taken from Pixabay