Mendaki gunung telah menjadi kegiatan yang semakin banyak dilakukan orang akhir-akhir ini. Padahal kalau dipikir-dipikir mendaki gunung itu capek. Lalu kenapa masih banyak orang yang mendaki gunung?.

Jawabannya bisa bervariasi tergantung kepada siapa pertanyaan itu diajukan. Namun yang jelas, mendaki gunung adalah kegiatan yang menyenangkan. Kita akan lebih dekat dengan alam dan bisa menyaksikan berbagai macam keajaiban dan keindahan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Barangkali masih banyak orang yang mengira bahwa mendaki gunung adalah hobi yang murah. Tinggal modal fisik yang kuat dan nyawa, lalu jadi. Tidak seperti itu juga.

Mendaki gunung sebenarnya termasuk hobi yang lumayan mahal. Kalau tidak percaya, coba kalkulasikan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh peralatan standard seperti carrier, sleeping bag, tenda, cookset, sepatu serta outfit. Kita memang bisa menyewa beberapa peralatan, namun kalau mendaki gunung sudah kita jadikan sebagai hobi, rasanya akan semakin afdol kalau kita memiliki peralatan sendiri.

Ongkos yang kita keluarkan untuk mendaki tidak berhenti pada peralatan saja. Saat mendaki kita tentu juga membutuhkan ongkos perjalanan.

Pertanyaannya, seberapa mahal sih mendaki gunung itu?.

Mari kita bahas satu-satu. Kita akan membahas beberapa harga peralatan standard mendaki serta perkiraan ongkos transport. Supaya lebih mudah, kita akan menggunakan sebuah studi kasus perjalanan dari Jakarta ke Gunung Semeru di Jawa Timur.

#Peralatan

Mendaki gunung bukan sebuah perjalanana biasa. Selain dibutuhkan fisik yang prima, kita juga membutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan mendaki sendiri terkenal dengan harganya yang mahal. Itulah kenapa ada banyak rental yang menyewakan berbagai perlengkapan mendaki. Karna memang tak semua pendaki punya perlengkapan sendiri.

Semakin terkenal sebuah merk perlengkapan mendaki, biasanya harganya juga akan semakin mahal karna merk yang terkenal kwalitasnya memang sudah teruji. Perlengkapan standard yang akan kita bahas di sini adalah:

  • Carrier
  • Tenda
  • Sleeping bag
  • Sepatu
  • Jaket
  • Nesting
  • Kompor
  • Matras

Beberapa perlengkapan lain seperti senter, gaiter, serta ponco sengaja tidak kita bahas karna sifatnya adalah opsional (meskipun sebenarnya juga penting).

1. Carrier

Foto: https://edelweisbasah.files.wordpress.com/2014/05/wanita.jpg. Tolong abaikan caption di fotonya :))

Foto: https://edelweisbasah.wordpress.com/. Tolong abaikan caption di fotonya :))

Carrier merupakan perlengkapan paling basic yang harus dimiliki oleh setiap pendaki. Seseorang akan mudah dikenali sebagai seorang pendaki ketika ia sudah memiliki carrier.

Berapa harga sebuah carrier?

Tergantung merk dan kapasitas. Semakin terkenal merk dan semakin besar kapasitas, semakin mahal pula harganya. Idealnya, kapasitas carrier untuk mendaki adalah 60 liter atau lebih. Semakin besar kapasitas semakin banyak pula barang yang bisa dibawa. Sebagai contoh, kita ambil carrier Consina tipe Tarebbi yang memiliki kapasitas 60 liter. Berdasarkan informasi di situs resminya, harga satu unit Consina Tarebbi adalah Rp 515.000. Biasanya, Consina tidak menyertakan rain cover dalam paket penjualan sehingga kita harus membelinya secara terpisah. Harga rain cover Consina 60 liter adalah Rp 80.000. Jadi kalau ditotal jadinya Rp 595.000.

Tolong dicatat, di kalangan pendaki, Consina termasuk merk yang tergolong standard. Untuk merk-merk premium seperti Eiger, Deuter hingga Rei harganya bisa lebih mahal.

2. Tenda

img_20130327_091215

Tenda juga merupakan perlengkapan yang sangat penting. Kita membutuhkannya sebagai rumah portable untuk bermalam. Harga tenda sendiri juga bervariasi tergantung dari kapasitas serta merk. Sebagai contoh untuk sebuah tenda merk Rei dengan kapasitas 4 orang. Harganya sekitar Rp 600.00.

3. Sleeping bag

sleeping-bag-59653_640

Udara di gunung berbeda dengan udara di rumah. Lebih dingin. Semakin tinggi gunung yang kita daki akan semakin dingin pula udaranya karna tekanan udara yang semakin rendah. Untuk menghangatkan diri kita membutuhkan sebuah perlengkapan yang dinamakan sleeping bag alias kantung tidur.

Berapa harganya?

Lagi. Tergantung merk dan fitur. Sleeping bag yang bagus adalah sleeping bag yang bagian dalamnya dilapisi bahan polar, sedangkan bagian luarnya terbuat dari bahan yang anti air. Untuk dua fitur tersebut, kisaran harganya adalah Rp 235.000 (untuk merk Rei).

4. Sepatu

nature-1277430_640

Sepatu gunung sebenarnya bukan perlengkapan wajib karna pada kenyataanya banyak pendaki yang ketika melakukan pendakian tidak mengenakan sepatu gunung. Namun, sepatu gunung akan menjadi wajib kalau kita hendak mendaki sebuah gunung dengan track berpasir dan berbatu seperti Semeru, Rinjani, Slamet, Raung, atau bahkan Kerinci. Sangat beresiko kalau kita tidak mengenakan sepatu ketika mendaki “gunung yang sesungguhnya” seperti yang telah disebutkan tadi.

Harga sepatu gunung juga bervariasi. Tergantung merk, bahan dan model. Sepatu dengan fitur waterproof biasanya harganya lebih mahal.

Kita ambil contoh yang standard saja yakni Consina Mt Rake. Harga sepasangnya adalah Rp 500.000. Kalau kamu punya uang lebih, tidak ada salahnya untuk membeli model yang lebih bagus dengan fitur yang lebih canggih. Harganya tentu lebih mahal, jutaan.

 

5. Jaket

wp_20140511_058

Sama seperti sleeping bag, jeket gunung juga berfungi untuk memberikan rasa sangat serta menjaga suhu tubuh. Jangan sok yes dengan tidak mengenakan jaket gunung ketika mendaki, terutama kalau melakukan pendakian pada malam hari. Kriteria jaket jaket gunung yang bagus juga tidak jauh beda dengan sleeping bag. Yakni bagian dalamnya terbuat dari bahan polar serta bagian luarnya terbuat dari bahan yang waterproof.

Harganya?

Kembali ke merk dan fitur. Untuk contoh kita ambil (lagi-lagi) Consina. Jaket gunung Consina Bolivar yang terbuat dari bahan polyester taslan yang sudah waterproof serta memiliki layer polar di bagian dalamnya dijual dengan harga di kisaran Rp 295.000.

 

6. Nesting

nesting

Apa itu nesting?

Nesting merupakan alat serbaguna. Bisa digunakan untuk masak, bisa digunakan untuk makan. Kita membutuhkan alat ini untuk bertahan hidup di gunung. Harga satu set nesting standard berada di kisaran Rp 140.000.

7. Kompor

Sudah bawa nesting tapi lupa bawa kompor? Sama juga bohong. Mau masak pakai apa?

Kompor merupakan peralatan yang (sangat) penting ketika kita mendaki gunung. Keberlangsungan hidup kita di gunung akan terancam kalau lupa membawa kompor. Harga kompor gunung ini tidak terlalu mahal. Sekitar Rp 135.000 untuk kompor standard (bukan windproof).

8. Matras

Matras juga merupakan perlengkapan yang cukup penting. Kita membutuhkannya sebagai alas tidur di tenda. Beberapa pendaki juga menjadikan matras sebagai sajadah serta body carrier. Jadi, alat ini memang sangat penting. Dari semua perlengkapan mendaki, harga matras adalah yang paling murah. Kita bisa mendapatkan matras hanya dengan uang Rp 45.000. Tentu ada juga matras yang harganya lebih mahal. Tergantung merk.

Total

Harga semua perlengkapan di atas kalau ditotal adalah Rp 2.545.000. Kalau kita ingin punya perlengkapan yang merknya lebih premium serta fitur yang lebih canggih, tentu jumlah segitu masih kurang. Itu belum termasuk perlengkapan tambahan yang belum disebutkan. Cukup mahal, kan?.

#Ongkos transport

Seperti yang disebutkan di atas, kita akan menggunakan studi kasus perjalanan dari Jakarta ke Malang sebagai contoh. Perjalanan akan dilakukan via kereta api dan turun di stasiun Malang. Jadi rutenya adalah sebagai berikut:

Jakarta (biasanya Stasiun Senen) –> Stasiun Malang –> Pasar Tumpang –> Ranu Pane

Sedangkan untuk perkiraan biayanya adalah:

Stasiun Senen – Stasiun Malang: Rp 109.000 (Kereta ekonomi Matarmaja)

Stasiun Malang – Pasar Tumpang: Rp 150.000 (angkot, untuk 8 orang. Masing-masing orang 18.000)

Pasar Tumpang – Pos Ranu Pane: Rp. 600.000 (Sewa jeep, utuk 5 orang. Masing-masing orang 120.000)

Jadi, total ongkos transport dari Jakarta untuk sampai ke pos Ranu Pane kira-kira Rp 247.000. Kita bulatkan saja menjadi Rp 250.000. Itu belum termasuk ongkos pulang.

Kalau ditotal, sekali perjalanan PP Jakarta – Ranu Pane kira-kira membutuhkan ongkos Rp 500.000. Tentu kita masih membutuhkan ongkos tambahan untuk biaya-biaya tak terduga. Belum lagi kalau kita akan menggunakan jasa porter. Lebih mahal lagi

Hitung-hitungan di atas belum termasuk ongkos logistik lho ya.

Jadi, gimana? Sudah percaya kalau mendaki gunung itu hobi yang mahal?