Medan adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota yang juga merupakan ibukota propinsi Sumatra Utara ini adalah kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Tak heran kalau banyak orang yang ingin merasakan traveling ke Medan

Di Medan kamu akan menjumpai berbagai banyak etnis. Semua etnis tersebut hidup berdampingan secara harmonis seperti layaknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Dalam perjalanan bangsa Indonesia, Medan juga memiliki perananan yang cukup penting. Peninggalan sejarah membuktikan semua itu

Untuk kamu yang punya rencana traveling ke Medan dan sedang menyusun itinerary, beberapa tempat di Medan ini mugkin bisa kamu pertimbangkan

 

1. Masjid Raya Al Mashun

masjid-raya

 

Di Medan banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah bertema spiritual. Salah satunya adalah Masjid Raya Al Mashun. Salah satu ikon kota Medan. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Medan dan Masjid Deli. Bangunan masjid ini terlihat sangat megah dan memiliki halaman yang luas

Usia masjid ini sudah sangat tua. Lebih dari 100 tahun. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1906 dan mulai dibuka 3 tahun kemudian. Masjid ini dulunya adalah masjid kerajaan Deli sehingga juga mendapat sebutan sebagai Masjid Deli. Seluruh biaya pembangunan masjid ini ditanggung oleh raja yang berkuasa pada masa itu yakni Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alam IX

Masjid ini menjadi unik karna arsitekturnya merupakan penggabungan dari berbagai model antara lain Maroko, Melayu, Eropa hingga Timur Tengah. Kubah masjid ini sendiri bergaya Turki dengan model persegi delapan. Mirip dengan Masjid Raya yang ada di Aceh

Tampilkan peta

 

2. Penangkaran Buaya Asam Kumbang

buaya-asam-kumbang-medan

 

Sebagian orang mungkin akan langsung merasa ngeri dan geli dengan hewan reptil. Apalagi buaya. Tapi, seperti kata orang, tak kenal maka taks sayang. Kamu sebaiknya mengenali lebih jauh dulu tentang buaya sebelum memutuskan untuk tidak menyukai binatang ini

Di Medan ada sebuah penangkaran buaya yang cukup terkenal dan besar. Konon, penangkaran buaya ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Wah!

Penangkaran Buaya Asam Kumbang ini dulunya hanyalah tempat koleksi pribadi. Ada seorang penggemar reptil di Medan bernama Lo Tham Muk. Dia gemar sekali mengoleksi binatang reptil khususnya buaya. Jumlah buaya yang ada di penangkaran ini mencapai ribuan yang kebanyakan merupakan jenis buaya muara. Yang menarik, di penangkaran ini terdapat monyet pemberani yang sering berpose dengan buaya yang sudah jinak. Kalau kamu cukup berani, kamu juga bisa berfoto bersama buaya yang sudah jinak. Selain buaya, di penangkaran ini juga terdapat beberapa jenis ular

Tampilkan peta

 

3. Graha Santa Maria Annai Velangkanni

 

15028029979_bda6bd19f4_b

Graha Santa Maria Annai Velangkanni adalah salah satu bangunan religius yang ada di Medan. Bangunan ini adalah sebuah gereja Katolik. Namun jika dilihat dari kejauhan bentuknya mirip kuil Hindu. Bangunan ini juga merupakan salah satu bukti keberagaman di Medan

Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 2001 dan awalnya diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil. Namun, pada prosesnya gereja ini terbuka untuk semua umat Katolik. Designya yang cukup artistik membuat tempat ini sering dikunjungi tidak cuma oleh umat Katolik namun juga umat lain. Tentu saja bukan untuk beribadah melainkan untuk berwisata. Bangunan ini memiliki arsitektur Indo-Mogul. Bangunan menara candi — yang merupakan daya tarik gereja — terdiri dari dua lantai. Lantai dasar digunakan sebagai aula sedangkan lantai yang satunya digunakan seabagai tempat ibadah

Tampilkan peta

 

4. Istana Maimun

istaman maimun

Tidak jauh dari Masjid Raya Medan ada sebuah istana indah berwarna kuning yang sangat menarik. Istana tersebut adalah Istana Maimun. Istana ini merupakan peninggalan kerajaan Deli pada masa lampau. Diberi nama istana Maimun karna didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah

Bangunan istana ini merupakan perpaduan antara budaya Melayu, India dan Spanyol. Warna kuning sendiri merupakan warna khas Melayu

Istana Maimun merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi aset kota Medan. Di istana ini kamu bisa melihat beberapa koleksi peninggalan kerajaan Deli seperti singgasana sultan, foto-foto sultan Deli, serta beberapa koleksi berbau kerajaan lainnya. Di istana ini kamu akan dibawa ke masa dimana kerajaan Deli masih berkuasa

Tampilkan peta

 

5. Merdeka Walk

medan

Sebagai sebuah kota metropolitan Medan juga punya space dimana anak-anak muda sering menghabiskan waktu bersama teman dan kerabat. Lapangan Merdeka adalah tempat favorite anak-anak muda Medan untuk saling bercengkrama dan berbagi tawa.

Tidak jauh dari lapangan serbaguna tersebut terdapat sebuah area yang dinamakan Merdeka Walk. Merdeka Walk adalah surga bagi penggemar kuliner dan jalan kaki. Di sepanjang jalan ini kamu akan menjumpai berbagai macam kuliner yang bisa dicoba. Kawasan ini akan ramai saat hari mulai gelap. Tempatnya yang berada di jantung kota serta dikelilingi oleh beberapa bangunan bersejarah menjadikan tempat ini digemari oleh anak-anak muda Medan

Faktanya, yang datang ke Merdeka Walk tak hanya anak-anak Medan. Banyak anak-anak muda dari berbagai kota lain — yang sedang liburan ke Medan — yang ikut nongkrong di Merdeka Walk. Jika ke Medan, rasanya rugi banget kalau tidak menyempatkan diri nongkrong di tempat ini

Tampilkan peta

 

6. Kawasan Pecinan

ffdf

Pecinta wisata kuliner tak boleh melewatkan tempat yang satu. Kawasan Pecinan Medan adalah salah satu kawasan kuliner paling terkenal di Medan. Lokasi ini berada di jalan Semarang, Medan. Suasana siang dan malam di kawasan ini terasa sangat kontras

Saat siang hari kawasan ini adalah kompleks pertokoan sedangkan pada malam hari suasana akan berubah total. Berbagai macam jajanan kuliner berjejer di kawasan ini pada malam hari. Berbagai macam kuliner mulai dari olahan mie, sate, hingga bebek terdapat disini. Tinggal pilih sesuai selera. Kalau ingin datang ke tempat ini pastikan perut kamu berada dalam kondisi kosong agar bisa mencoba banyak menu

Tampilkan peta

 

7. Rumah Tjong A Fie

rumah-tjong-a-fie

Pada jama dulu ada seorang pedagang keturunan China yang sangat sukses di Medan. Pedagang tersebut adalah Tjong A Fie. Konon, ia adalah orang paling kaya di kawasan Asia Tenggara pada masanya. Meskipun kaya namun Tjong A Fie dikenal dermawan. Ia begitu disegani oleh sultan Deli serta pemerintah kolonial Belanda

Salah satu warisan yang ditinggalkan oleh saudagar tersebut adalah Rumah Tjong A Fie atau juga dikenal denga nama Tjong A Fie Mansion. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dan memiliki 40 buah ruangan. Saat ini bangunan ini berfungsi sebagai museum merangkap cafe. Arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan antara model Eropa, Cina dan Melayu.

Untuk kamu yang menyukai budaya Cina, tempat ini wajib kamu kunjungi saat traveling ke Medan. Kamu bisa belajar sekaligus nongkrong di Cafe bernuansa Tionghoa di tempat ini. Rumah bersejarah ini berlokasi di Jl. Jend. A. Yani, Medan. Konon, rumah ini dulunya ditempati mendiang Tjong A Fie bersama istri ketiganya. Bangunan ini berada di tanah seluas 6.000 m²

Tampilkan peta