Dari sekian banyak gunung yang ada di Jawa Timur, Gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung yang cukup friendly untuk pendaki pemula. Dengan tinggi yang “hanya” 1.653 mdpl, Gunung Penanggungan merupakan tujuan yang sangat pas untuk pendaki pemula

Gunung ini berada di perbatasan dua wilayah di Jawa Timur yakni Mojokerto dan Pasuruan. Gunung Penanggungan merupakan sebuah gunung berapi yang statusnya sedang istirahat. Gunung ini sering dikaitkan dengan Gunung Semeru

Gunung Penanggungan meruapakan sebuah gunung yang memiliki sejarah yang panjang. Menurut cerita, gunung ini merupakan bagian dari Gunung Semeru yang dipindahkan dari India oleh para dewa. Gunung Penanggungan memiliki arti tersendiri bagi umat Hindu di Jawa. Di beberapa bagian lereng Gunung Penanggungan kita akan menemukan beberapa situs percandian yang menunjukkan bahwa gunung ini memang gunung yang penting untuk umat Hindu di Jawa

Dengan segala cerita sejarahnya yang panjang serta pemandangan alamnya yang indah, wajar kalau Gunung Penanggungan tak pernah sepi dari aktivitas pendakian

Sebelum dikenal dengan Gunung Penanggungan, gunung ini dulu memiliki nama Gunung Pawitra. Nama Pawitra kini lebih sering digunakan untuk menyebutkan puncak Gunung Penanggungan yakni Puncak Pawitra. Pendakian ke Puncak Pawitra dapat dilakukan melalui beberapa jalur antara lain Jalur Tamiajeng, Jalur Jolotundo, Jalur Ngoro. Di artikel ini akan dibahas pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng

 

Gunung Penanggungan via Tamiajeng

Tamiajeng merupakan sebuah desa yang berada di kemacatan Trawas, Mojokerto. Dari arah Surabaya, perjalanan menuju desa ini bisa ditempuh dengan mengambil arah terminal Pandaan (Mojokerto). Dari perempatan terminal Pandaan ambil jalan ke arah Tretes/Trawas (Surabaya ambil kanan, Malang ambil kiri). Lalu mengikuti jalan saja ke arah Trawas. Desa Tamiajeng tidak terlalu jauh dari wisata air terjung Dlundung serta kampus 3 Universitas Ubaya

puncak penanggungan

Foto: http://bocahpetualang.com/

Setelah melakukan registrasi di base camp pendakian, kita bisa memulai perjalanan. Satu hal yang harus dicatat sebelum meneruskan perjalanan ke puncak adalah bahwa di sepanjang jalur pendakian via Tamiajeng ini kita tidak akan menemukan sumber air jadi pastikan persediaan air sudah mencukupi. Untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan ada 4 buah pos yang harus dilalui. Masing-masing pos dapat dicapai dengan waktu rata-rata 20 menit

Di awal-awal pendakian track-nya akan cukup landai hingga di pos 2. Di pos 2 ini biasanya ada penjual makanan serta minuman. Selepas dari pos 2 hingga pos 4 track pendakian akan mulai menanjak dan jarang sekali ditemukan track datar. Setelah berhasil sampai di pos 4 kita akan melanjutkan ke Puncak Bayangan. Selain puncak, tempat ini (Puncak Bayangan) adalah lokasi camping favorite para pendaki karna lokasinya yang cukup lapang dan bisa menampung puluhan tenda

Jika kamu memilih mendirikan tenda di Puncak Bayangan, perjalanan ke puncak bisa dilanjutkan keesokan harinya. Waktu tempuh dari Puncak Bayangan menuju Puncak Pawitra adalah sekitar 50 menit. Saat pagi, Puncak Gunung Penanggungan biasanya akan dipenuhi oleh kabut

Puncak Gunung Penanggungan merupakan area yang cukup luas yang banyak dipenuhi rerumputan. Ada sebuah kawah mati yang ditumbuhi rerumputan. Ukurannya kawah cukup luas. Para pendaki juga bisa mendirikan tenda di tempat ini kalau mau. Dari puncak Gunung Penanggungan para pendaki bisa melihat pemandangan beberapa gunung lain di Jawa Timur seperti duo Arjuno-Welirang, Semeru hingga Gunung Butak

Berikut ini adalah estimasi waktu pendakian ke Puncak Gunung Penanggungan

  • Base camp – pos 1: 15 menit
  • Pos – pos 2: 15 menit
  • Pos 2- pos 3: 30 menit
  • Pos 3 – pos 4: 30 menit
  • Pos 4 – Puncak Bayangan: 30 menit
  • Puncak Bayangan – Puncak: 50 menit

 

Featured image