Jogja memang gudangnya seniman. Dari jaman dulu hingga sekarang Jogja selalu memiliki seniman-seniman berbakat.

Salah satu seniman hebat yang pernah dimiliki Jogja adalah Affandi, seorang maestro seni lukis yang telah melahirkan lukisan-lukisan indah dari kedua tangannya

Meski kini sang maestro sudah wafat namun karya-karyanya tetap hidup dan diabadikan di sebuah museum yang terletak jalan jl Adi Sucipto dekat dengan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga (UIN). Museum tersebut adalah Museum Affandi

Museum Affandi memiliki koleksi lukisan-lukisan dari sang maestro serta koleksi lain dari pelukis lain yang dikoleksi oleh Affandi. Museum Affandi memiliki tiga buah galeri utama. Setelah membeli tiket kamu bisa mulai menelusuri setiap sudut museum. Untuk bisa menelusuri semua galeri pengunjung wajib memulainya dari galeri pertama terlebih dulu. Di galeri pertama kamu akan melihat koleksi-koleksi lukisan karya sang maestro. Lukisan-lukisan yang ada di galeri ini mayoritas berupa sketsa. Semua lukisan tersebut disusun secara berjajar dalam dua saf pada dinding. Di galeri pertama ini selain koleksi lukisan juga terdapat benda koleksi milik Affandi semasa hidup antara lain sebuah mobil tua berwarna kuning serta sepeda ontel tua antik. Galeri pertama ini diresmikan pada tahun 1974

100_4928

Beranjak ke galeri dua. Bangunan galeri ini terdiri atas dua buah lantai yang kesemuanya memamerkan karya-karya lukisan. Koleksi yang ada di galeri ini merupakan lukisan dari berbagai pelukis. Lantai dasar terdiri atas lukisan-lukisan yang kebanyakan adalah lukisan abstrak. Sedangkan koleksi-koleksi yang ada di lantai dua lebih bersifat realistis. Galeri kedua di museum Affandi ini diresmikan pada tahun 1988

Berikutnya adalah galeri tiga. Galeri ini terdiri atas tiga buah lantai. Galeri ini memiliki beberapa fungsi sekaligus. Lantai pertama galeri ini selain digunakan untuk men-display lukisan juga berfungsi sebagai sanggar tempat anak-anak latihan melukis. Sanggar tersebut bernama Sanggar Gajah Wong. Nama sanggar ini diambil dari nama sungai yang ada di dekat museum. Lantai kedua di galeri tiga ini digunakan sebagai “bengkel” untuk memperbaiki lukisan-lukisan yang rusak. Di galeri tiga ini terdapat sebuah lantai bawah tanah yang digunakan sebagai gudang lukisan

Diluar bangunan galeri ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai cafe dan tempat berjualan souvenir. Diatasnya ada sebuah kamar yang digunakan untuk beristirahat Affandi semasa masih hidup. Kamar ini tertata dengan sangat rapi dengan beberapa hiasan lukisan di dinding-dingingnya

IMG_8869

Di area museum ini juga terdapat dua buah batu nisan yang merupakan makan sang maestro dan istri pertamanya. Kedua batu nisan tersebut terletak berdampingan di sebuah area persegi dari semen. Affandi sendiri meninggal pada 23 Mei 1990

 

Informasi

  • Jam buka: Senin s/d Sabtu pukul 09:00 – 16:00 WIB (Minggu dan hari libur tutup)
  • Tiket:
    • Turis lokal: Rp10.000 + Rp10.000 utk kamera
    • Turis asing: Rp20.000

 

Lokasi

Jl. Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta

Tampilkan peta