Memang tak bisa dipungkiri bahwa kunjungan ke Bali akan terasa kurang lengkap jika tidak ke tempat-tempat mainstream seperti Kuta atau Tanah Lot. Namun, jika mengingingkan sesuatu yang lain, kamu bisa datang ke tempat-tempat yang belum terlalu terkenal, termasuk Pantai Pandawa.

Pantai Pandawa termasuk pantai baru karna baru dibuka sebagai kawasan wisata pada tahun 2012. Saat ini, kawasan di sekitar pantai ini sedang dalam tahap pengembangan. Ketika berkunjung ke sana tanggal 19 Oktober lalu, saya melihat banyak bangunan-bangunan baru yang sedang dalam tahap pengembangan. Termasuk sebuah konstruksi bangunan yang sepertinya akan dijadikan sebagai pusat perbelanjaan atau penginapan. Yang jelas, dari struktur bangunannnya saya yakin gedung itu nantinya akan dijadikan sebagai pusat keramaian.

Pantai Pandawa sendiri memiliki sejarah yang panjang. Dari penjelasan singkat yang berada di tiket masuk, saya mendapat informasi bahwa pantai ini dulunya bernama Pantai Penyekjekan.

pantai-pandawa-1

Nama Pantai Pandawa sendiri dipilih oleh warga setempat bukannya tanpa alasan. Dalam cerita pewayangan, kita mengenal sosok Pandawa Lima yang terdiri atas Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Suatu ketika, Pandawa Lima pernah diasingkan ke hutan dan goa gala-gala selama 12 tahun lamanya. Perjuangan inilah yang menjadi inspirasi warga setempat.

Sejak tahun 1997 hingga tahun 2010, masyarakat adat Kutuh yang tinggal di sekitar Pantai Pandawa berjuang untuk melepaskan diri dari keterasingan dengan cara membelah tebing. Perjuangan membelah tebing ini menjadi semakin epic karna tebing yang dibelah merupakan tebing batu cadas. Saat melintasi jalan mulus menuju Pantai Pandawa dan melihat tebing-tebing batu di kiri dan kanan, saya tak bisa membayangkan bagaimana susahnya saat warga setempat membelah bukit kala itu.

pantai-pandawa-5

Mas Fery – seorang teman baru yang menemani perjalanan saya dan teman-teman selama di Bali – juga sempat menyinggung tentang sejarah pantai ini. Kata mas Fery, kawasan Pantai Pandawa ini dulu merupakan kawasan terpencil dan terisolasi. Setelah dibukanya akses jalan yang memudahkan para pengunjung, dinas terkait di Bali kemudian mengembangkan pantai ini sebagai kawasan wisata baru sebagai salah satu upaya untuk memeratakan ekonomi di sektor wisata. Sebelum dibukanya Pantai Pandawa sebagai destinasi wisata, penduduk setempat kebanyakan berprofesi sebagai petani rumput laut.

pantai-pandawa-4

Kunjungan saya ke Pantai Pandawa sebenarnya juga tidak terlalu terencana. Tujuan utama saya mampir ke Bali (sebelum ke Lombok) adalah untuk menikmati sunset di Pantai Kuta yang terkenal itu. Karna jam 10.30 WITA pesawat yang saya tumpangi sudah tiba di bandara, maka saya harus mencari destinasi lain untuk menghabiskan waktu. Sayapun meminta Mas Fery untuk mengantarkan saya dan teman-teman ke Pantai Pandawa. Kebetulan, waktu tempuh Bandara Ngurah Rai – Pantai Pandawa adalah sekitar 30 s/d 45 menit. Dipotong waktu makan siang serta asumsi bahwa di kawasan Kuta jalanan akan macet, maka kami akan tiba di Pantai Kuta tepat menjelang senja.

 

Pantainya biru, sebiru langit sore yang tanpa mendung

pantai-pandawa-2

Pantai dengan air laut berwarna biru adalah hal yang lumrah di Bali. Begitu juga dengan Pandawa. Begitu sampai, saya langsung melepas alas kaki dan menikmati suasana pantai dengan berjalan kaki. Beberapa wisatawan sedang asik dengan aktivitas masing-masing. Ada yang berjemur, ada yang bermain kano, ada pula yang hanya berlari-larian mengejar ombak. Semua tampak ceria.

Aneka rupa manusia saya jumpai di Pantai Pandawa. Bule – sesuai dengan style mereka – selalu mengenakan bikini dan kancut. Seakan mereka tak peduli dengan udara panas yang menyengat. Beberapa bule ada yang asik membaca buku di bayah payung, ada juga yang asik bermain air. Sementara itu, kebanyakan wisatawan lokal hanya berfoto-foto atau duduk-duduk di warung makan. Mungkin mereka tak tahan dengan udara panas yang menyengat.

 

Deretan Patung Pandawa yang menjadi pembeda

pantai-pandawa-7

Selain menjadikan kisah Pandawa sebagai inspirasi untuk melepaskan diri dari keterasingan, warga setempat juga mengabadikan sosok Pandawa melalui media patung. Di tebing batu menuju Pantai Pandawa terdapat 6 cekungan mirip goa. Di cekungan-cekungan itulah patung Pandawa diletakkan. Ukuran masing-masing patung sendiri cukup besar. Tingginya kira-kira 2 s/d 3 meter.

Pantai Pandawa sendiri masuk wilayah Kabupaten Badung. Satu-satunya hal yang saya sesalkan saat mengunjungi Pantai Pandawa adalah perihal waktu kunjungan. Anda saja saya datang ke sana saat sore atau pagi sekalian, mungkin saya akan lebih bisa menikmati suasana.