Jogja yang istimewa punya banyak sekali cerita. Kita tidak akan kehabisan bahan saat ngobrol tentang Jogja bersama siapapun

Jogja sangat identik dengan kebudayaan Jawa. Saat kita tiba di Jogja, kita akan langsung disambut dengan logat Jawa yang terkenal medok namun unik. Jogja memang penuh cerita

Mengunjungi beberapa tempat wisata di Jogja, kita tidak hanya disuguhi oleh bangunan-bangunan bersejarah atau suasana alam yang indah. Beberapa cerita mitos yang berkaitan dengan tempat-tempat tersebut juga menjadi bumbu yang membuat liburan ke Jogja menjadi semakin seru

Sebagai sebuah daerah yang sangat kental dengan budaya Jawa, Jogja memiliki banyak cerita berbau mistis yang justru membuat kita semakin penasaran. Berikut ini adalah 5 mitos yang paling terkenal di Jogja yang akan membuatmu semakin penasaran untuk segera piknik ke Jogja

 

1. Mitos di Selokan Mataram

Bagi kamu yang jarang ke Jogja atau bahkan belum pernah ke Jogja sama sekali, tentu sangat asing dengan Selokan Mataram

Selokan Mataram merupakan sebuah kanal yang pada masa penjajahan Jepang digunakan sebagai kanal irigasi. Panjang kanal ini mencapai 31,2 km dan melintasi wilayah sekitaran UGM. Ada sebuah mitos tentang Selokan Mataram yang boleh dipercaya boleh tidak. Konon, barang siapa yang meminum air dari Selokan Mataram ini akan kembali lagi ke Jogja suatu saat nanti. Masalahnya, air di Selokan Mataram itu telah bercampur dengan limbah karna lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman. Tapi, kalau kamu memang mau mencoba, boleh-boleh saja

 

2. Mitos dari permainan Masangin di Alun-alun Kidul

Alun-alun Kidul adalah salah satu tempat yang cukup asik untuk menikmati suasana sore di Jogja. Disana, kita bisa menikmati sore sambil bermain gelembung udara atau berkeliling menggunakan sepeda wisata. Mulai dari sore hingga malam, pengunjung Alun-alun Kidul ini biasanya akan semakin ramai

Ada sebuah permainan yang wajib dicoba di Alun-alun Kidul yakni Masangin. Aturan permainan ini sangat sederhana, kita ditantang untuk berjalan melewati sela-sela diantara dua pohon beringin besar yang ada di tengah alun-alun. Terdengar gampang? Jangan senang dulu karna kita harus berjalan dalam keadaan mata tertutup. Menurut mitos yang beredar, hanya orang-orang yang berpikiran bersih saja yang berhasil melewati sela-sela diantara dua pohon beringin tersebut. Selain itu, jika kita berhasil melakukan permainan ini, apa yang kita cita-citakan akan terpenuhi

Sayangnya, banyak orang yang gagal ketika mencoba permainan ini. Berani coba?

 

3. Mitos di Pantai Parangtritis

Mitos yang satu ini agak-agak ngeri. Konon, ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis kita sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang berwarna hijau. Alasannya?

Pantai Parangtritis sangat identik dengan Nyi Roro Kidul, sang penguasa Pantai Selatan. Jika kita berenang di Pantai Parangtritis menggunakan pakaian berwarna hijau, ombak yang datang ke arah kita akan semakin besar dan berpotensi menyeret kita ke tengah laut. Menurut mitos, mereka yang terseret ke tengah laut akan dijadikan budak oleh Nyo Roro Kidul

Sebenarnya, sudah ada penelitian ilmiah yang membuktikan tentang kondisi ombak yang kadang datang secara tiba-tiba dalam ukuran yang besar. Hal itu disebabkan oleh kondisi topografi dasar pantai di Parangtritis. Tapi namanya juga mitos. Kita boleh percaya, boleh juga tidak

 

4. Mitos di Tugu Jogja

Sebelum aksi tercela seorang bule yang mencoret-coret Tugu Jogja beberapa waktu lalu, banyak wisatawan yang berpose di sekitar Tugu Jogja. Beberapa dari mereka bahkan memeluk bangunan bercat putih tersebut

Pelukan itu bukan tanpa alasan karna menurut mitos, barang siapa yang berhasil memeluk Tugu Jogja akan kembali lagi ke Jogja suatu hari nanti. Mirip dengan mitos di Selokan Mataram namun beda cara. Sayangnya, hal ini sekarang sudah tidak bisa lagi dilakukan karna bagian tugu telah dipagari demi mencegah aksi yang bisa merusak Tugu Jogja seperti yang dilakukan oleh “bule gila” beberap waktu lalu

 

5. Mitos di Candi Prambanan

Candi Prambanan yang merupakan sebuah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara memiliki sejarah yang unik terkait penciptaannya. Candi ini diciptakan atas dasar cinta

Bandung Bondowoso yang menaruh hati pada Roro Jonggrang berniat untuk mempersuntingnya. Dalam hati kecilnya, Roro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bondowoso namun tetap menerima niat baik Bandung Bondowoso dengan mengajukan sebuah syarat yakni mempersembahkan seribu candi dalam satu malam. Demi cintanya, Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan tersebut. Tanpa diduga, Roro Jonggrang berbuat curang hingga menggagalkan upaya pembangunan candi tersebut sehingga murkalah si Bandung Bondowoso. Ia lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung dan dijadikan bagian dari Candi Prambanan

Nah, berbekal sejarah tersebut, ada mitos yang beredar di masyarakat bahwa barang siapa yang mengunjungi Candi Prambanan dengan sang kekasih maka kisah cintanya akan berakhir seperti kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang