Kalau kamu sedang jalan-jalan ke Semarang, tidak ada salahnya untuk menepi sejenak ke daerah pinggiran di selatan Semarang. Tepatnya Ambarawa. Ada apa disana? Yang pasti menyenangkan

Ambarawa merupakan sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah kabupaten Semarang. Dulu, Ambarawa adalah ibukota kabupaten Semarang sebelum digantikan Ungaran. Kedua daerah ini — Ambarawa dan Ungaran — merupakan daerah yang memiliki hawa relatif sejuk karna berada di daerah pegunungan. Bandingkan dengan cuaca di Kota Semarang yang sangat panas pada siang hari

Ambarawa dulu terkenal dengan kereta uap nya. Namun, kereta antik tersebut kini telah dipindahkan ke Solo. Meski begitu, bukan berarti Ambarawa menjadi tidak menarik lagi. Masih ada tempat-tempat bersejarah lain yang bisa kita kunjungi di Ambarawa

Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik yang bisa kamu kunjungi jika ingin melipir ke Ambarawa

 

1. Monumen Palagan Ambarawa

palagan ambarawa

Foto: http://photos.wikimapia.org

Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 tahun 1945, terjadi sebuah pertempuran yang cukup besar di daerah Ambarawa. Pertempuran yang terjadi tanggal 12 Desember – 15 Desember 1945 tersebut dikenal dengan pertempuran Palagan Ambarawa

Sebagai bentuk apresiasi sejarah serta untuk mengenang pertempuran tersebut dibuatlah sebuah monumen yang dinamakan Monumen Palagan Ambarawa. Monumen ini adalah tempat wisata yang paling terkenal di Ambarawa. Selain bangunan monumen yang menjadi simbol peringatan, ada juga museum yang menyimpan koleksi-koleksi terkait pertempuran Palagan Ambarawa seperti senjatang perang serta seragam tentara Indonesia serta Jepang. Salah satu benda koleksi yang paling menarik adalah pesawat Mustang milik Belanda yang berhasil ditembah dan jatuh ke Rawa Pening

Museum Palagan Ambarawa ini dibangun tahun 1973

 

2. Museum Kereta Api

Foto: https://coretanpetualang.wordpress.com/

Pada masa koloninal Belanda, Ambarawa merupakan sebuah kota militer. Melalui komando dari  Raja Willem I, dibuatlah sebuah stasiun di Ambarawa yang digunakan untuk mengangkut tentara Belanda ke Semarang. Setelah Belanda tidak lagi berkuasa, stasiun ini tidak lagi difungsikan sebagai stasiun militer

Pada tahun 1976 gubernur Jawa Tengah waktu itu, Soepardjo Roestam mengalih fungsikan stasiun ini menjadi museum kereta api. Di Museum Kereta Api Ambarawa kita dapat melihat koleksi-koleksi lokomotif kereta api beserta peralatan komunikasi kuno sebagai pendukungnya. Di museum ini kita juga bisa naik kereta wisata yang melayani rute Ambarawa-Bedono pp serta Ambarawa-Tuntang pp. Kereta api rute Ambarawa-Bedono akan melewati rel bergerigi. Di Indonesia, rel bergerigi hanya bisa dijumpai di Ambarawa serta Sawahlunto

 

3. Benteng Willem I

benteng willem

Foto: http:/ardiyanta.com

Selain Museum Kereta Api, peninggalan Belanda lain yang masih berdiri kokoh di Ambarawa adalah Benteng Willem 1. Sebagaimana benteng-benteng pada umumnya, pada jamannya benteng ini digunakan untuk keperluan perang

Sejak tahun 2003, benteng ini difungsikan sebagai LP kelas II A Ambarawa. Kondisi benteng ini sendiri cukup aneh. Karna, selain difungsikan sebagai lapas, beberapa bagian benteng digunakan sebagai tempat tinggal. Meski begitu, kita tetap diijinkan untuk berjalan-jalan untuk sekedar berfoto-foto atau menikmati suasana tempo dulu ala Belanda

 

4. Kampoeng Rawa

kampoen rawa

Foto: kampungrawaambarawa.blogspot.com

Jauh-jauh ke Ambarawa rugi kalau tidak mencicipi apa yang menjadi ciri khas disana. Di Ambarawa ada sebuah tempat makan yang baru dibuka tahun 2012. Namanya adalah Kampoeng Rawa. Menu-menu yang disajikan di tempat makan ini mungkin tidak jauh berbeda dengan resto-resto lain. Namun, suasananya jelas berbeda

Kampoeng Rawa berada di sekitar danau Rawa Pening yang memiliki hawa sangat sejuk. Dari sini kita bisa melihat pemandangan Gunung Merbabu serta Telomoyo. Tempat makan ini dioperasikan oleh dua belas kelompok petani dan nelayan di Ambarawa. Beberapa fasilitas yang ada di Kampoen Rawa antara lain restoran apung, pendopo, pusat kerajinan serta tempat memancing

 

5. Rawa Pening

Rawa-Pening

Foto: http://birohumas.jatengprov.go.id

Ambarawa cukup identik dengan Rawa Pening. Rawa Pening merupakan sebuah danau wisata yang memiliki luas sekitar 2.670 hektare. Danau ini terletak di antara 4 kecamatan di kabupaten Semarang yakni Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru

Sebagian besar permukaan danau Rawa Pening ini tertutupi oleh tanaman enceng gondok. Awalnya, tanaman tersebut dianggap sangat mengganggu. Namun, akhirnya tanaman tersebut difungsikan sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan sehingga keberadaannya tak melulu sebagai parasit. Untuk menuju ke tengah danau kita bisa menyewa perahu motor yang disewakan disana

 

Featured image