Sekitar 6 km dari Candi Prambanan ke arah selatan, terdapat sebuah candi lain yang tidak kalah indah. Namanya adalah Candi Ijo. Candi ini unik, beda dari yang lain.

Kalau diperhatikan dari arsitekturnya, kita memang tidak akan menemukan keunikan yang terlalu mencolok. Candi Hindu yang dibangun pada abad ke-10 ini terdiri atas sebuah candi utama yang didampingi oleh tiga candi perwara di depannya.

Yang membedakan candi ini dengan candi-candi lain di Jogja adalah lokasinya yang berada di atas bukit pada ketinggian sekitar 425 mdpl. Praktis, kalau cuaca sedang cerah, pemandangan sore di candi ini jauh lebih cantik dibandingkan Istana Ratu Boko yang terkenal sebagai tempat menikmati sunset.

Candi Ijo berada di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Sebelum berkunjung ke candi ini, perhatikan tips berikut ini.

1. Perhatikan waktu kunjungan

Kabut di Candi Ijo

Kabut di Candi Ijo

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Ijo adalah sore menjelang senja. Karna, selain bisa melihat lebih dekat bangunan candi untuk mempelajari sejarahnya, kita juga sekaligus bisa menikmati pemandangan senja yang aduhai. Kebetulan, dari pelataran candi ini kita bisa melihat garis horison ufuk barat tanpa halangan yang berarti. Sehingga, ketika matahari mulai beranjak ke peraduan, kita bisa menikmat detik-detik tenggelamnya.

Tapi, untuk menikmati pemandangan sunset di tempat ini kita harus datang pada saat yang tepat jika tidak mau kecewa. Lokasi Candi yang berada di ketinggian membuatnya rawan tertutup kabut. Apalagi kalau cuaca sedang mendung dan baru saja turun hujan. Besar kemungkinan kalau candi ini akan tertutup oleh kabut tebal. So, berkunjunglah ke Candi Ijo saat cuaca sedang cerah jika tujuanmu adalah untuk hunting sunset.

2. Pelajari rutenya terlebih dahulu

The foremost thing. Sebelum berkunjung ke Candi Ijo, pelajarilah rutenya terlebih dulu. Tak perlu khawatir karna rute menuju candi ini tidak seribet Candi Barong. Jika kamu dari arah Jogja, ambil kanan pada traffick light di depan Candi Prambanan. Arahkan kendaraan menuju Istana Ratu Boko karna rutenya sama. Nah, sebelum sampai Ratu Boko kita akan menemukan sebuah perempatan. Di perempatan tersebut terdapat sebuah rambu-rambu yang mengarahkan kita ke Ratu Boko, Candi Banyunibo dan Candi Ijo.

Ambil arah kanan untuk menuju Candi Ijo. Sudah banyak papan petunjuk yang akan mengarahkan kita sehingga tak perlu khawatir akan tersesat. Jarak Candi Ijo dari perembatan ini kira-kira 4 km. Sebagai panduan, kamu bisa menggunaan peta dari Google Maps di bawah ini

Tampilkan peta Candi Ijo

3. Pastikan kendaraan dalam keadaan prima

Tak ada angkutan umum menuju Candi Ijo. Satu-satunya cara untuk kesana adalah menggunakan kendaraan pribadi/sewaan. Sebelum memutuskan untuk ke candi ini, pastikan kendaraan benar-benar dalam keadaan prima karna tanjakannya cukup curam.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, lokasi Candi Ijo berada di sebuah bukit pada ketinggian 425 mdpl sehingga kamu bisa membayangkan sendiri seperti apa track menuju candi ini.

 

4. Sisakan waktu untuk mampir ke Tebing Breksi

Relief wayang di Tebing Breksi

Relief wayang di Tebing Breksi

Sekitar 1 km sebelum sampai ke lokasi Candi Ijo, kita akan melewati sebuah tempat keren yang sayang sekali jika dilewatkan. Tempat tersebut adalah Tebing Breksi. Tempat apa itu?.

Menurut keterangan yang ada di sekitar lokasi, Tebing Breksi merupakan endapan abu vulkanik purba Candi Ijo. Objek utama di tempat ini adalah sebuah tebing yang telah ditata sedemikian rupa untuk menjadi objek wisata menarik. Tempat ini dulunya merupakan bekas tambang batu namun kini sudah dialihfungsikan menjadi tempat wisata. Sebuah panggung terbuka yang disebut dengan Tlatar Seneng dibangun di depan tebing tersebut untuk mempercantik suasana dan pemandangan. Kita juga akan menemukan relief wayang yang diukir di sisi tebing oleh seniman berbakat Jogja. Tebing Breksi merukapan tempat yang sangat fotogenik.

So, sisakan sedikit waktu untuk mampir ke tebing ini supaya kunjunganmu ke Candi Ijo terasa lebih lengkap.